Lebak (Antara News) - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten Oong Syahroni mengatakan  tingkat kesejahteraan petani di Provinsi Banten membaik setelah mengembangkan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.

"Saya berharap petani dapat terus meningkatkan produksi pertanian guna  mendorong pendapatan ekonomi keluarga," kata Oong Syahroni di Lebak, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini kehidupan ekonomi petani Provinsi Banten jauh lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Mereka petani Banten sudah mampu memasok produk pertanian ke sejumlah wilayah di Tanah Air.

Bahkan, produksi pangan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal di Provinsi Banten juga DKI Jakarta, Bogor dan Lampung.

Sebab setiap memasuki musim panen padi selalu surplus sehingga bisa menyumbangkan cadangan beras nasional (CBN).

Saat ini, pasokan CBN di sejumlah Bulog yang ada di Provinsi Banten melimpah dan mencukupi kebutuhan selama tujuh bulan kedepan.

"Saya yakin dengan melimpahnya beras lokal itu, pendapatan petani bisa mencapai Rp25 juta/hektare," katanya.

Begitu juga, kata dia, petani Banten kini bisa memenuhi komoditas tanaman palawija dan hortikultura jenis sayur-sayuran, jagung dan kedelai dipasok ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, Pasar Induk Bogor dan Pasar Induk Keramat Jakarta.

Oong memperkirakan produksi sayuran dan jagung mencapai 15 ton/hari dengan nilai penjualan sekitar ratusan juta rupiah/hari.

Produk tanaman sayuran itu antara lain mentimun, paria, oyong, terung, kacang panjang, jagung dan kedelai.

"Kami yakin pendapatan sebanyak 7.000 kelompok tani di Banten membaik dan bisa membangun rumah, membiaya pendidikan anak serta melaksanakan rukum Islam kelima yakni ibadah haji," katanya.

Oong menyebutkan, petani yang menyumbangkan produksi pangan dan hortikultura tertinggi di Provinsi Banten adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.

Mereka petani yang mengembangkan produksi pertanian di daerah itu dapat menjadikan lumbung pangan di Provinsi Banten.

"Kami berharap kedepan produksi pertanian itu menjadikan pendapatan tetap ekonomi petani sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan lokal," katanya.

Sejumlah petani di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku mereka petani di sini  mengembangkan tanaman hortikultura jenis sayur-sayuran karena menguntungkan.

Produksi sayur-sayuran, seperti mentimun dan kacang panjang dipasok ke Pasar Rangkasbitung dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang.

"Kami jika musim panen bisa menghasilkan pendapatan Rp50 juta dari tanaman sayuran dengan tanam seluas 1,5 hektare," kata H Murod, seorang petani warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015