Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang Banten saat ini sedang melaksanakan kegiatan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022 yang dilaksanakan dari 15 Oktober hingga 14 November 2002 dan serentak diseluruh Indonesia.

Kepala BPS Kota Serang, Faizin di Serang, Senin (7/11) mengatakan, tujuan Regsosek tersebut dalam rangka memutakhirkan basis data terpadu untuk program program pemerintah dalam hal perlindungan sosial dan juga diperluas untuk pemberdayaan masyarakat. 

"Jadi ada dua hal besar, perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Perlindungan sosial ini kita sama sama tahu tentang bantuan BLT, PKH, Jamkesmas, Indonesia Pintar, bedah rumah, dan seterusnya," kata Faizin.

Faizin menjelaskan, untuk melaksanakan Regsosek di seluruh wilayah Kota Serang, sesuai Standar Operasional Prosedur, pihaknya telah merekrut petugas lapangan sebanyak 1.013 orang yang tersebar di enam kecamatan dan 67 kelurahan. 

Setiap petugas sudah dibekali dengan daftar keluarga, lalu akan berkoordinasi dengan ketua RT setempat untuk memverifikasi, apakah warga yang tertera di data tersebut masih ada di RT tersebut atau sudah pindah atau lain-lain.

"Petugas juga nanti akan menambahkan apabila ada warga yang belum tercetak di dalam daftar itu dimasukkan juga. Kami juga meminta pendapat kepada ketua RT, setiap keluarga tadi dimintai pendapat skornya termasuk keluarga miskin atau tidak miskin. Setelah melalui verifikasi, maka petugas melanjutkan tugasnya untuk memastikan warga secara door to door," jelas Faizin.

Selain mendata warga reguler secara door to door, BPS Kota Serang juga melakukan pendataan terhadap tuna wisma pada malam hari yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. 

"Selain tunawisma, ditemukan juga ODGJ. Kita sasar semuanya, sehingga nanti outputnya adalah baik yang didata secara reguler maupun yang tidak bertempat tinggal tetap akan di dapat data penduduk Kota Serang yang lengkap dari dua sisi tadi," kata Faizin

Kepala BPS Kota Serang Faizin berharap, karena kegiatan tersebut bersentuhan langsung dengan warga, maka untuk warga yang terkena survei maupun sensus BPS untuk bisa menerima petugas dan memberikan jawaban yang benar, obyektif, dan sejujur-jujurnya tidak usah ditutup-tutupi.

" Kami berharap agar semua warga untuk bisa di data, karena ini merupakan data yang sangat lengkap yang akan terhubung dengan nomor induk kependudukan sehingga program program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat kedepan akan mengambilnya dari satu data itu, jadi sayang jika warga tidak didata karena ini merupakan data satu-satunya terpadu yang akan digunakan untuk tahun-tahun yang akan datang," kata Faizin.

Pewarta: Abu Mujib

Editor : Lukman Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022