Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang memberikan bantuan kepada para korban tanah longsor di Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Rabu, mengatakan bantuan tersebut berupa logistik, perlengkapan mandi, selimut, dan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan para korban bencana.
Baca juga: RSUD Balaraja siagakan dokter tangani gangguan ginjal akut
"Jadi kalau untuk emergency (kedaruratan) kita sudah bantu pada waktu kejadian, seperti logistik dan segala macam, sampai ke tempat tidur kita sudah salurkan," katanya.
Ia mengatakan dalam musibah itu, tim BPBD telah melakukan asesmen atau pendataan terkait dengan jumlah korban.
Berdasarkan pengecekan, kata dia, terdapat enam bangunan yang terdiri atas empat rumah warga, mushalla, dan tempat kontrakan mengalami rusak berat karena terbawa tanah longsor.
"Sementara, untuk pemilik rumah saat ini telah mengungsi ke rumah saudaranya. Karena tempat tinggalnya sudah tidak bisa ditempati lagi," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan dinas teknis terkait untuk penanganan lebih lanjut, antara lain perbaikan rumah rusak dan penataan kembali lahan yang longsor tersebut.
"Terkait dengan kondisi longsornya, tempo hari kita juga sudah koordinasi sama Dinas Bina Marga karena ada beberapa titik lahan yang harus dilakukan penataan, seperti melakukan pemasangan beronjong beton," ungkap dia.
Sebanyak enam rumah rusak berat dan akses jalan terputus di Kampung Sempur, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten akibat terdampak tanah longsor. Bencana terjadi akibat hujan lebat sejak beberapa minggu lalu di daerah itu.
"Untuk bangunan yang terdampak ada enam unit, empat rumah warga, mushola satu, dan kontrakan satu. Bahkan kalau untuk kontrakan itu dan rumah warga mengalami kerusakan berat," kata Sekretaris Desa Peusar, Aji Suparja.
Kronologi tanah longsor bermula dari hujan lebat mengguyur Panongan, khususnya di Desa Peusar pada 8 Oktober 2022.
Peristiwa itu mengakibatkan tebing setinggi 10 meter yang berbatasan langsung dengan Kawasan Industri Millenium tersebut longsor menimpa enam bangunan milik warga dan akses jalan desa setempat mengalami kerusakan cukup parah.
"Memang sejak tanggal 22 September 2022 itu, sudah terjadi pergeseran tanah di permukiman warga, kemudian pada Oktober terjadi hujan deras dan mengakibatkan longsor yang berdampak pada rumah dan akses jalan warga itu," katanya.
Ia mengungkapkan dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan bangunan miliknya.
"Alhamdulillah, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja mungkin warga mengalami kerugian material cukup besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Rabu, mengatakan bantuan tersebut berupa logistik, perlengkapan mandi, selimut, dan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan para korban bencana.
Baca juga: RSUD Balaraja siagakan dokter tangani gangguan ginjal akut
"Jadi kalau untuk emergency (kedaruratan) kita sudah bantu pada waktu kejadian, seperti logistik dan segala macam, sampai ke tempat tidur kita sudah salurkan," katanya.
Ia mengatakan dalam musibah itu, tim BPBD telah melakukan asesmen atau pendataan terkait dengan jumlah korban.
Berdasarkan pengecekan, kata dia, terdapat enam bangunan yang terdiri atas empat rumah warga, mushalla, dan tempat kontrakan mengalami rusak berat karena terbawa tanah longsor.
"Sementara, untuk pemilik rumah saat ini telah mengungsi ke rumah saudaranya. Karena tempat tinggalnya sudah tidak bisa ditempati lagi," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan dinas teknis terkait untuk penanganan lebih lanjut, antara lain perbaikan rumah rusak dan penataan kembali lahan yang longsor tersebut.
"Terkait dengan kondisi longsornya, tempo hari kita juga sudah koordinasi sama Dinas Bina Marga karena ada beberapa titik lahan yang harus dilakukan penataan, seperti melakukan pemasangan beronjong beton," ungkap dia.
Sebanyak enam rumah rusak berat dan akses jalan terputus di Kampung Sempur, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten akibat terdampak tanah longsor. Bencana terjadi akibat hujan lebat sejak beberapa minggu lalu di daerah itu.
"Untuk bangunan yang terdampak ada enam unit, empat rumah warga, mushola satu, dan kontrakan satu. Bahkan kalau untuk kontrakan itu dan rumah warga mengalami kerusakan berat," kata Sekretaris Desa Peusar, Aji Suparja.
Kronologi tanah longsor bermula dari hujan lebat mengguyur Panongan, khususnya di Desa Peusar pada 8 Oktober 2022.
Peristiwa itu mengakibatkan tebing setinggi 10 meter yang berbatasan langsung dengan Kawasan Industri Millenium tersebut longsor menimpa enam bangunan milik warga dan akses jalan desa setempat mengalami kerusakan cukup parah.
"Memang sejak tanggal 22 September 2022 itu, sudah terjadi pergeseran tanah di permukiman warga, kemudian pada Oktober terjadi hujan deras dan mengakibatkan longsor yang berdampak pada rumah dan akses jalan warga itu," katanya.
Ia mengungkapkan dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan bangunan miliknya.
"Alhamdulillah, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja mungkin warga mengalami kerugian material cukup besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022