Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengapresiasi Kabupaten Serang dan Provinsi Banten yang telah secara resmi mendeklarasikan gerakan 'Makan Telur Minimal Satu Butir Setiap Hari', bergabung dengan sejumlah provinsi lainnya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat membuka Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Gebyar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA melalui Gerakan Makan Telur Bersama untuk Penurunan Stunting, di Pondok Pesantren Darunnajah Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa (01/11).
Arief Prasetyo Adi menjelaskan, mempromosikan gemar makan telur kepada masyarakat dapat mendukung upaya percepatan penurunan stunting serta pencegahan kerawanan pangan dan gizi.
"Telur merupakan komoditas pangan yang sangat cocok untuk gerakan pengentasan rawan gizi dan stunting, karena kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien serta memiliki harga yang terjangkau," ujarnya.
Arief menjelaskan, sebagai pencegah stunting, telur dapat menjadi asupan pangan tambahan yang efektif bagi Ibu hamil, Ibu menyusui dan balita.
"Gerakan ini kami harap tidak berhenti pada hari ini saja, tetapi menjadi Gerakan massif di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Menurut Arief, saat ini angka prevalensi stunting Indonesia sudah mengalami penurunan sebesar 3.27 persen selama periode dua tahun terakhir ini, yaitu dari 27.67 persen pada tahun 2019 menjadi 24,4 persen ditahun 2021.
Upaya pencegahan stunting tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, agar di tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia turun menjadi di bawah 14 persen.
"Hal ini merupakan tantangan dan tentunya perlu kerja keras dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat agar prevalensi stunting terus menurun seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden. Gerakan makan telur di Serang hari ini semakin menguatkan upaya pencegahan stunting melalui kerja sama pusat dan daerah, antara NFA dengan pemprov dan pemkab," jelasnya.
Gerakan makan telur juga dapat meningkatkan serapan telur peternak lokal, sehingga turut menjaga stabilitas dan keseimbangan harga telur.
"Konsumsi telur kita masih sebesar 7,5 kg/kapita/tahun di tingkat rumah tangga. Jika dibandingkan negara lain, konsumsi telur per kapita Indonesia masuk urutan ke-15 dunia. Tentu upaya peningkatan konsumsi telur perlu terus dilakukan, salah satunya melalui gerakan makan telur seperti hari ini," papar Arief.
Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional produksi telur ayam ras dalam negeri tahun 2022 diperkirakan sekitar 5,566 juta ton dengan perkiraan kebutuhan dari Januari-Desember 2022 sebesar 5,502 juta ton. Sehingga, pada akhir 2022 diperkirakan surplus sebesar 63 ribu ton.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengajak warganya untuk terus melakukan pencegahan stunting, salah satunya melalui asupan pangan yang bergizi bagi ibu hamil dan balita, khususnya di fase 1.000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun.
Tatu menyambut baik pelaksanaan gerakan makan telur yang dicanangkan NFA di Provinsi Banten melalui Kabupaten Serang.
Gerakan ini, menurutnya sejalan dengan semangat pola hidup sehat. Ia juga mengajak seluruh masyarakat kembali aktif menanam dan melakukan budidaya pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan sendiri guna memenuhi asupan gizi keluarga.
Salah seorang peserta gerakan makan telur untuk pencegahan stunting, Yuli (27) mengaku, senang program tersebut digelar di daerahnya. Ibu dua anak ini berharap, kegiatan sosialisasi pencegahan stunting disertai makan B2SA semacam ini dapat dilaksanakan secara konsisten, sehingga masyarakat tidak lupa dan terus diingatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat membuka Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Gebyar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA melalui Gerakan Makan Telur Bersama untuk Penurunan Stunting, di Pondok Pesantren Darunnajah Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa (01/11).
Arief Prasetyo Adi menjelaskan, mempromosikan gemar makan telur kepada masyarakat dapat mendukung upaya percepatan penurunan stunting serta pencegahan kerawanan pangan dan gizi.
"Telur merupakan komoditas pangan yang sangat cocok untuk gerakan pengentasan rawan gizi dan stunting, karena kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien serta memiliki harga yang terjangkau," ujarnya.
Arief menjelaskan, sebagai pencegah stunting, telur dapat menjadi asupan pangan tambahan yang efektif bagi Ibu hamil, Ibu menyusui dan balita.
"Gerakan ini kami harap tidak berhenti pada hari ini saja, tetapi menjadi Gerakan massif di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Menurut Arief, saat ini angka prevalensi stunting Indonesia sudah mengalami penurunan sebesar 3.27 persen selama periode dua tahun terakhir ini, yaitu dari 27.67 persen pada tahun 2019 menjadi 24,4 persen ditahun 2021.
Upaya pencegahan stunting tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, agar di tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia turun menjadi di bawah 14 persen.
"Hal ini merupakan tantangan dan tentunya perlu kerja keras dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat agar prevalensi stunting terus menurun seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden. Gerakan makan telur di Serang hari ini semakin menguatkan upaya pencegahan stunting melalui kerja sama pusat dan daerah, antara NFA dengan pemprov dan pemkab," jelasnya.
Gerakan makan telur juga dapat meningkatkan serapan telur peternak lokal, sehingga turut menjaga stabilitas dan keseimbangan harga telur.
"Konsumsi telur kita masih sebesar 7,5 kg/kapita/tahun di tingkat rumah tangga. Jika dibandingkan negara lain, konsumsi telur per kapita Indonesia masuk urutan ke-15 dunia. Tentu upaya peningkatan konsumsi telur perlu terus dilakukan, salah satunya melalui gerakan makan telur seperti hari ini," papar Arief.
Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional produksi telur ayam ras dalam negeri tahun 2022 diperkirakan sekitar 5,566 juta ton dengan perkiraan kebutuhan dari Januari-Desember 2022 sebesar 5,502 juta ton. Sehingga, pada akhir 2022 diperkirakan surplus sebesar 63 ribu ton.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengajak warganya untuk terus melakukan pencegahan stunting, salah satunya melalui asupan pangan yang bergizi bagi ibu hamil dan balita, khususnya di fase 1.000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun.
Tatu menyambut baik pelaksanaan gerakan makan telur yang dicanangkan NFA di Provinsi Banten melalui Kabupaten Serang.
Gerakan ini, menurutnya sejalan dengan semangat pola hidup sehat. Ia juga mengajak seluruh masyarakat kembali aktif menanam dan melakukan budidaya pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan sendiri guna memenuhi asupan gizi keluarga.
Salah seorang peserta gerakan makan telur untuk pencegahan stunting, Yuli (27) mengaku, senang program tersebut digelar di daerahnya. Ibu dua anak ini berharap, kegiatan sosialisasi pencegahan stunting disertai makan B2SA semacam ini dapat dilaksanakan secara konsisten, sehingga masyarakat tidak lupa dan terus diingatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022