Serang (AntaraBanten) - Nilai impor Banten Maret 2015 naik 2,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 782,88 juta dolar AS menjadi 802,41 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Jumat, mengatakan meningkatnya nilai impor tersebut karena impor migas yang meningkat 21,77 persen pada periode sama dari 116,79 juta dolar AS menjadi 142,22 juta dolar AS, sementara impor nonmigas turun 0,89 persen dari 666,09 juta  dolar AS menjadi 660,18 juta dolar AS.

Khusus mengenai impor migas, peningkatan tersebut merupakan akibat dari nilai impor untuk komoditi hasil minyak yang meningkat dibanding bulan Februari 2015, mengingat untuk komoditi minyak dan gas yang lain tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir, katanya.   

Suhaimi menjelaskan perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Maret 2015 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volume masing-masing. Peningkatan impor migas diduga terkait erat dengan harga komoditi ini  di pasar perdagangan internasional menunjukkan penurunan.

Berbeda dengan komoditi migas, impor nonmigas disinyalir tidak berkaitan dengan perkembangan harga dan kurs rupiah terhadap dolar AS.

"Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan diprediksi akan meningkat seiring dengan kurs rupiah terhadap dolar AS yang cenderung stabil dibanding Maret 2015, sementara harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan," kata Suhaimi.

Mengenai nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Maret 2015 mengalami peningkatan 6,36 persen atau mencapai 35,55 juta dolar AS, sebaliknya untuk golongan barang lainnya turun 38,56 persen atau sebesar 41,45 juta dolar AS.   

Nilai impor nonmigas terbesar pada Maret 2015 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 203,11 juta dolar AS, disusul oleh gandum-ganduman dan mesin-mesin/pesawat mekanik dengan impor masing-masing sebesar 89,46 juta dolar AS dan 82,70 juta dolar AS.  

Ia mengatakan enam dari sepuluh golongan barang mengalami peningkatan nilai impor, kecuali gula dan kembang gula, bahan bakar mineral, ampas/sisa industri makanan dan bijih, kerak dan abu logam.

Peningkatan tertinggi terjadi pada gandum-ganduman yang meningkat 42,37 juta dolar AS dan terendah dari bahan kimia organik yang naik 0,07 juta dolar AS, sementara penurunan  tertinggi terjadi pada ampas/sisa industri makanan yaitu sebesar 43,83 juta dolar AS, katanya.

Jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Maret  2015  tersebut kecuali kapal laut dan bangunan terapung dan berbagai produk kimia adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya.   

Tujuh dari sembilan golongan barang tersebut, kecuali gula dan kembang gula merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Maret 2014 dengan peran gabungan selama setahun terakhir tidak kurang dari 75 persen.

Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Maret 2015 meningkat 1,46 persen atau sebesar 8,36  juta dolar AS dibanding bulan sebelumnya, kebalikan dari itu, nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan 14,26 juta dolar AS atau 15,21 persen, kata Suhaimi. 

Pewarta: Ridwan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015