Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Kalimantan Barat menggelar pendidikan dan  pelatihan (diklat) bagi 70 pengembang anggotanya dalam rangka meningkatkan daya saing di tengah ancaman krisis global.

"Pelatihan yang digelar 4-5 Oktober 2022 bertujuan  membuka wawasan baru, semangat baru bagi anggota REI Kalbar. Peserta pelatihan menyasar kalangan pemimpin perusahaan, para direktur, komisaris, dan manajer perusahaan properti," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Kalimantan Barat, Muhammad Isnaini, dalam siaran pers, Kamis.

Baca juga: REI Banten siapkan 12.000 unit rumah subsidi bagi warga berpenghasilan rendah
 
Isnaini menjelaskan, para narasumber akan membagikan pengalamannya, tidak terkecuali pengalaman mereka jatuh bangun  dalam menjalankan bisnis properti. Para narasumber akan berbagi pengalaman sehingga pengembang yang tergabung dalam REI bisa mendapat pembelajaran bagaimana dapat bertahan, eksis dan tetap berkembang ditengah krisis global seperti saat ini. 

"Pelaku usaha properti memerlukan pengetahuan baru, semangat dan strategi menjalankan bisnis yang lebih baik guna menghadapi situasi krisis ekonomi seperti yang tengah terjadi saat ini," tegasnya.  

Kepala Kantor Wilayah V PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Harman Soesanto menjelaskan, pihaknya mengapresiasi program pelatihan yang digagas oleh REI Kalbar. 

"Kami harap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan pengetahuan terhadap industri properti, khususnya properti residensial di kalangan pengembang di Kalbar. Melalui program pelatihan ini diharapkan setiap anggota REI Kalbar memiliki daya saing tinggi dan berhasil dalam pengembangan proyeknya," ucap Harman. 

Menurutnya, agenda organisasi seperti ini sangat baik dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri properti di Kalbar. Bank BTN senantiasa siap melayani dan memberikan pembiayaan untuk proyek properti yang dikembangkan anggota REI Kalbar.

"Kami siap mendukung pengembang agar sukses dalam pelaksanaan proyeknya. Sebagai salah satu narasumber dalam pelatihan, manajemen Bank BTN memberikan materi-materi tentang apa saja yang menjadi fokus utama perbankan dalam upaya membiayai proyek pengembang properti," ucap Harman. 

Ketua Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) DPP REI, MR Priyanto berharap kegiatan ini mampu mendongkrak profesionalisme anggota REI Kalbar. 

"Pelatihan ini berupa sharing knowledge dari para pelaku usaha properti yang sudah berpengalaman jatuh bangun di dunia properti. Materi ini berbeda dibandingkan pelatihan sebelumnya, yakni untuk meningkatkan kinerja perusahaan," cetus Priyanto. 

Ditengah situasi krisis ekonomi ini, ucap Priyanto, para pemimpin dunia usaha merasakan kegalauan. Pasalnya, sedikit saja ketidakamanan kondisi geopolitik dunia dapat berpengaruh terhadap bisnis properti di Tanah Air. 

"Pengaruh dari luar sedikit saja sangat berpengaruh terhadap perusahaan properti di dalam negeri. Contohnya, saat The Fed menaikkan suku bunga, perbankan nasional sudah harus ancang-ancang dan juga harus berhitung ulang. Bahkan, industri properti juga ikut terimbas adanya perang antara Rusia melawan Ukraina," pungkas Priyanto.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022