Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengingatkan jajaran di lingkup pemerintahan untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap potensi bencana alam pada peralihan musim.

"Peralihan musim juga menjadi satu tantangan tersendiri karena sangat mungkin akan mengakibatkan musibah-musibah yang tidak pernah bisa diprediksi. Untuk itu, saya mengimbau semua harus tetap waspada," kata Zaki di Tangerang, Senin.

Baca juga: DLHK Tangerang: Kualitas udara buruk bukan hanya karena emisi gas kendaraan

Ia menyampaikan dalam situasi cuaca yang sering berubah-buah ini perlu adanya upaya peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan angin kencang.

Oleh sebab itu, semua jajaran dan instansi terkait diminta agar mempersiapkan langkah-langkah antisipasi serta mitigasi pada pencegahan bencana tersebut.

"Ini sangat penting karena menyelamatkan masyarakat apalagi urusan jiwa itu tidak ada harganya, maksudnya tidak ada yang bisa dinilai oleh apapun karena sangat berharganya satu nyawa masyarakat," katanya.

Ia juga menyampaikan sebagai aparatur pelayanan masyarakat wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara maksimal sebagai bukti dedikasi yang diberikan kepada masyarakat.

"Ingat, kita ini juga adalah abdi masyarakat, sekali lagi wajib memprioritaskan pelayanan terhadap masyarakat," tegas Bupati.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menyebutkan pihaknya telah mengingatkan kepada warga yang tinggal di sepanjang dan terdekat bantaran aliran sungai/kali untuk meningkatkan kewaspadaan potensi terjadinya bencana banjir pada musim hujan tahun 2022.

"Imbauan untuk masyarakat, karena cuaca saat ini ekstrim sulit di prediksi. Agar siaga. Artinya di masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana," ucapnya.

Ia mengatakan, adapun untuk wilayah yang rawan terjadinya bencana banjir di Kabupaten Tangerang itu di antaranya ialah Kecamatan Kelapa Dua, Teluknaga, Pakuhaji Kosambi, Tigaraksa dan Pasar Kemis.

"Ada beberapa kecamatan yang rawan bencana, terutama di wilayah terdekat aliran kali/sungai Cisadane, Cidurian, Cirarab," ujarnya.

Sementara, selain daerah bantaran sungai yang rawan terjadinya bencana banjir. Kata Ujat, ada sebagaian wilayah Kabupaten Tangerang rawan tergenang air seperti di Kecamatan Curug, Cisoka dan Cikupa.

"Termasuk Kecamatan Cisoka juga rawan bencana banjir, selanjutnya Curug rawan terkena bencana banjir juga," ungkapnya.

Kemudian, ia menambahkan, selain waspada terhadap bencana banjir. BPBD setempat mengingatkan masyarakat Kabupaten Tangerang adanya potensi musibah tanah longsor serta angin kencang.

"Khususnya untuk bencana longsor biasanya ada di wilayah Pagedangan dan Cisauk paling sering. Sementara bencana angin kencang hampir merata di seluruh wilayah. Dan yang terdampak biasanya rumah warga non permanen," tambah dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022