Puluhan Anggota Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, Kamis (22/09), kembali mendatangi Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, untuk mendesak pemerintah segera memberlakukan tarif baru sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Pihak Gapasdap Merak bahkan mengaku bakal mengurangi jumlah operasional kapal di lintasan Merak -Bakauheni, jika tarif baru kapal angkutan penyeberangan tidak kunjung diberlakukan pemerintah.

Kenaikan harga bahan bakar minyak dirasakan sangat membebani para pelaku usaha angkutan penyeberangan, lantaran sejak kenaikan harga BBM, biaya pengoperasian kapal setiap harinya mengalami kenaikan hingga 14 persen. 

Jika dihitung, pengusaha kapal angkutan penyeberangan harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp30 juta hingga Rp40 juta rupiah per kapal untuk satu kali operasi.

Untuk itu Sekjen DPP Gapasdap Aminudin mengaku tidak segan mengurangi jumlah pengoperasian kapal di lintasan Merak-Bakauheni jika tarif baru tidak kunjung diberlakukan.
Suasana penyeberangan kapal penumpang di lintasan Merak-Bakauheni (Susmiatun Hayati)

"Hari ini tuntutan sudah kami sampaikan, memang belum ada ketetapan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Dengan sangat terpaksa kami akan mengurangi jumlah kapal dan jumlah tripnya sesuai dengan kondisi lintasan masing-masing di angkutan penyeberangan, karena sejak kenaikan harga BBM, kami harus mengeluarkan biaya tambahan hingga Rp 40 juta per kapal untuk satu kali operasi, sehingga kami betul-betul tidak mampuan untuk menambah beban biaya pembelian BBM," kata dia.

Sementara itu Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Handjar Dwi Antoro mengatakan pihaknya akan menyampaikan apa yang menjadi keluhan para pengusaha kapal angkutan penyeberangan kepada Kementerian Perhubungan.

"Prinsipnya semua aspirasi pada hari ini akan kami sampaikan lagi ke Kemenhub karena kewenangannya ada di sana. Saya juga berharap semoga hari ini atau besok paling lambat ya," katanya.



 

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022