Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng) menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk anggotanya bekerja sama dengan Badan Diklat Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kinerja dan performa perusahaan pengembang properti. 

Baca juga: REI gandeng 99 Group hadirkan pusat informasi Ibu Kota Negara

"Direksi dan owner harus meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini bisa diupayakan melalui tiga dimensi yakni motivasi, peluang dan pengetahuan," kata Ketua Badan Diklat DPP REI, MR Priyanto, saat Diklat REI Jateng, di Semarang, Rabu. 

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan dengan menjalankan pelatihan bagi anggotanya, REI telah menjalankan fungsi pembinaan dan mendidik anggotanya untuk bisa sukses menjalankan bisnis. 

"Sistem tata kelola manajemen secara baik serta pemahaman terkait regulasi yang ada adalah salah satu kunci dasar bagi dunia usaha. Kita pahami bahwa regulasi yang ada memang semakin kompleks. Namun, percayalah dalam kesulitan pasti akan timbul kesempatan bagi kita yang mau belajar," kata Totok. 

Totok menegaskan, bukti nyata dari keberhasilan pola pelatihan antara lain dari produk perumahan berkualitas yang dibangun anggota REI. 

"Selain produk yang semakin berkualitas, REI juga semakin dipercaya untuk menjadi mitra kerja pemasok perumahan bagi institusi lain. Relationship memang penting, tapi yang juga tidak kalah pentingnya adalah kepercayaan yang kita peroleh dari pihak lain," tuturnya. 

Totok berharap pelatihan akan semakin meningkatkan pemahaman anggota REI di daerah tentang pengembangan properti yang benar serta sesuai ketentuan yang berlaku. "Itulah manfaatnya kita mengadakan pelatihan semacam ini," tukas Totok. 
 
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Jateng Suhartono menambahkan, dampak pandemi sangat terasa bagi pelaku usaha properti. 

"Ketika kondisi sudah mulai pulih, pengembang kembali diuji karena adanya sejumlah regulasi baru yang menimbulkan tantangan bagi dunia usaha. Diklat ini diharapkan dapat memberikan perspektif pengelolaan properti oleh pengembang nasional," kata Suhartono. 

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini antara lain memotivasi peserta yang berlatar belakang direksi dan pemilik perusahaan pengembang untuk bisa berprestasi lebih baik. 

"Motivasi ini didapatkan melalui suatu mimpi di masa depan untuk pengembangan perusahaan. Sebanyak 70 peserta pelatihan ini merupakan direksi atau pemilik perusahaan properti," imbuh MR Priyanto.  

Dia mengatakan, diklat kali ini menghadirkan empat pembicara dari praktisi industri properti. 

"Kami mengundang para eksekutif dari perusahaan properti nasional. Mereka akan menyampaikan pengalamannya di masing-masing perusahaan sehingga berkembang pesat. Ini memotivasi para pimpinan perusahaan agar usahanya berkembang lebih baik," ucap MR Priyanto. 

Narasumber pada pelatihan ini adalah Hari Ganie yang pernah berkiprah di PT Sentul City Tbk, Direktur PT Jababeka Tbk Hyanto Wihadhi dan Direktur Sales, Marketing & Corporate Communication PT Metropolitan Land Tbk Wahyu Sulistio. 

Peserta pelatihan juga menerima materi tentang keuangan yang akan disampaikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 

"Walaupun bukan berlatar belakang keuangan, tapi direksi maupun pemilik perusahaan properti harus memahami bagaimana membuat arus kas, menyusun rencana anggaran biaya dan seperti apa aspek penilaian developer oleh pihak perbankan," tutup Priyanto.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022