Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten mengalokasikan anggaran sekitar Rp40 miliar untuk melanjutkan pembangunan "Sport Center" yang sempat mangkrak beberapa tahun terakhir.


"Sport center dialokasi Rp40 miliaran untuk tahun ini. Itu rencananya untuk pematangan lahan dan pembangunan akses jalan masuk," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) Provinsi Banten M Husni Hasan di Serang, Minggu.

Pihaknya akan "mereview" dan mengkaji ulang mengenai pembangunan akses jalan masuk menuju arena olahraga yang akan berdiri di lahan seluas 60 hektare tersebut.

Pihaknya juga akan mematangkan lahan serta pembangunan drainase terlebih dahulu sebelum pembangunan sarana olahraga yang dirintis sejak 2008 lalu tersebut.

"Jadi secara menyeluruh saya ingin 'review' untuk akses jalan masuk. Bisa saja nanti pada saat pekerjaan berlangsung, akses jalan malah hancur sebelum waktunya. Saya inginkan pematangan lahan dan pembangunan sistem drainase terlebih dulu," kata Husni.

Menurutnya, penanganan pembangunan sport center harus dipolakan dengan baik. Meskipun konsep atau 'site plan' sudah ada, namun harus ditata ulang. Dalam site plan, arena olahraga tersebut akan dilengkapi berbagai sarana antara lain stadion sepak bola, lapangan menembak, panahan, soft ball, hockey, polo air, atletik, serta dilengkapi hotel dan sarana olahraga lainnya.

"Sekarang kan konsepnya sudah ada, harus ditata ulang. Kapan harus selesai targetnya, siapa harus melakukan apa, kemudian mana dulu yang harus dibangun. Jadi kami polakan dari hulu sampai hilirnya," kata Husni.

Menurut Husni, anggaran Rp40 miliar tersebut tidak terlalu signifikan, karena membutuhkan anggaran triliunan rupiah untuk proyek sekelas sport center tersebut.

"Tidak terlalu signifikan anggarannya dengan alokasi puluhan miliar. Butuh biaya besar, itu kan harus triliunan. Tapi, kalau dari APBD semua itu akan habis hanya untuk sport center,". katanya.

Oleh karenanya, kata dia, harus melibatkan investor untuk mewujudkan kawasan sport center.

Diketahui, pembangunan sport center merupakan inisiasi Gubernur Banten non-aktif Ratu Atut Chosiyah pada 2008. Sebelumnya proyek pembangunan sarana olahraga tersebut untuk mempersiapkan pelaksanaan Olimpiade Negara-Negara Islam ke-3 pada 2013.

Namun, dalam perjalanannya, proyek tersebut belum sempat dilanjutkan salah satu penyebabnya karena menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015