Selebrita Reza Rahardian mendapat pujian dari publik saat tampil memenuhi undangan upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka dengan menggunakan busana Jawa karya Aguste Soesastro.

Tampilan cukup sederhana, tapi mampu menghidupkan kekayaan rasa nilai folosofi serta budaya Jawa disaat bersamaan, bahkan tidak sedikit masyarakat yang menyematkan gelar "Pangeran Jawa" kepada aktor film Tjokroaminoto ini, sekaligus terpesona penampilan dibawah balutan beskap dan kain batik ini.  

Baca juga: Jasa Raharja Jemput bola tangani korban meninggal kecelakaan di Jl. Cadas - Kukun, Tangerang

Auguste Soesastro, pendiri dari merek Kraton adalah kreator beskap hitam yang dikenakan Reza, sukses mentransformasi bekap tradisional untuk tetap relevan dengan konteks saat ini, tanpa menghilangkan akar budaya yang telah melekat selama ini. 

Auguste dalam keterangan tertulis, Kamis, menjelaskan, beskap yang dipakai Reza Rahardian merupakan bagian koleksi tema "Javanese Invasion" pada tahun 2019 lalu. 

"Saya berterima kasih kepada masyarakat yang menyambut baik hasil karya saya, yang dipadu padan dengan sangat baik oleh Hagai Pakan selaku penata gaya yang mewujudkan overall look dari Reza Rahardian di Upacara 77 Tahun Indonesia kemarin", jelas Auguste 

Dalam ulasan perjalan karirnya, Auguste dipandang mempunyai visi yang radikal tentang evolusi pakaian tradisional Indonesia menjadi bentuk yang modern.

Baginya untuk menerjemahkan pakaian tradisional Indonesia menjadi lebih modern tidak cukup dengan memodifikasi batik atau menempelkan kain-kain tradisional sebagai aksen pakaian modern. 

"Saya memiliki ketertarikan yang amat besar untuk kembali merekonstruksi pakaian-pakaian masyarakat tradisional, khususnya di pulau Jawa untuk tetap relevan di hari ini, dan menjadi satu identitas yang kuat agar membangun identitas yang otentik bagi cara berbusana orang Indonesia yang majemuk", jelas Auguste kepada wartawan  

Merek Kraton sendiri, menurut Auguste memiliki jiwa yang sederhana namun mengapresiasi keindahan lewat konstruksi dan teknik pengerjaan yang apik sehingga memunculkan pesona alami kepada siapa saja yang memakainya. 

Kraton lahir di New York, Amerika Serikat pada 2008 silam dimana saat itu Auguste sedang merintis karir sebagai perancang busana dari rumah mode Ralph Rucci yang sangat mempengaruhi perjalanan karir hingga hari ini. 

"Akar budaya Indonesia begitu luas untuk membuka berbagai inspirasi karya, yang selama ini saya terus torehkan lewat penciptaan look yang lean and clean, namun tersimpan pola dan pengerjaan yang kompleks dalam proses pengerjaannya." tambahnya 

Hagai Pakan, penata gaya yang sudah berkolaborasi dengan Reza Rahardian sejak 2008 juga antusias menyambut respon publik yang positif bahkan sampai menjadi trending topic selama beberapa waktu pada 17 Agustus 2022 kemarin. 

Bagi Hagai, konsep yang diharapkan sangat sederhana namun tetap harus mencerminkan jiwa progresif dari seorang Reza Rahardian itu sendiri. 

"Dengan waktu yang terbatas, yakni kurang dari satu hari setelah menerima konfirmasi undangan; Saya lalu memilih apakah akan menggunakan gaya Jawa atau Bali. Akhirnya gaya Jawa yang saya pilih dan saat itu langsung teringat koleksi dari Auguste Soesastro yang nampaknya sesuai dengan harapan tampilan akhir yang ingin kami diwujudkan", jelas Hagai 

Hagai menjelaskan bahwa proses kreatif memadu padan karya kreator tanah air menjadi salah satu inspirasi penampilan reza, yakni aksesoris dari Tulola, dan kain batik motif Kawung dengan sentuhan Gurdo atau motif sayap burung garuda yang memperkuat rasa aristokrat dari Reza Rahardian. Bagi Hagai yang telah berkecimpung di dunia mode sejak 2006 ini, hasil kolaborasi kali ini sangat membahagiakan apalagi dalam momentum 77 Tahun Indonesia dan memperoleh sambutan yang sangat positif dari masyarakat luas. 

"Dengan rendah hati, Saya berterima kasih, publik mengapresiasi karya yang saya kerjakan bersama Kraton dan Tulola yang melalui proses kreatif yang baik; sehingga mampu menghasilkan tampilan yang memukau banyak pihak", tutup alumnus Jurusan Komunikasi Universitas Indonesia.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022