Serang (AntaraBanten) - Produksi kedelai di Provinsi Banten berdasarkan angka ramalan (Aram) II Tahun 2014 mengalami penurunan 45,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari 10.326 ton menjadi 5.615 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Kamis, mengatakan penurunan kedelai itu salah satu penyebabnya adalah rasionalisasi anggaran tahun 2014 sehingga program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) model perluas areal tanam khususnya di Kabupaten Pandeglang dan Lebak seluas 2.000 hektare tidak dapat terealisasi.

Program SLPTT dilakukan di empat kabupaten/kota seperti Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak dan Kota Serang, sedang  Program Perluasan Tanaman Baru (PPTB) di Kabupaten Pandeglang.

Walaupun luas panen kedelai mengalami penurunan tetapi produktivitas kedelai mengalami peningkatan dari 13,02 kuintal per hektare pada 2013 menjadi 13,57 kuintal per hektare di tahun 2014 atau naik 4,15 persen, katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Distanak Banten Kanim Diyarna mengatakan produksi kedelai yang dihasilkan petani Banten untuk kebutuhan masyarakat Banten sampai saat ini belum mencukupi, sehingga sebagian besar masih impor.

"Sekitar 60 persen kebutuhan kedelai di Banten diperoleh dari impor, yang sebagian besar dipasok dari Amerika dan Tiongkok, hanya sekitar 40 persen yang diproduksi dalam negeri," katanya.

Meski tahun 2014 ini diprediksi produksi kedelai menurun, namun pihaknya tetap mengupayakan agar pada tahun-tahun mendatang Banten dapat meningkatkan produksi kedelainya.

Tanaman kedelai yang potensi tumbuh di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Kabupaten Serang, pada 2013 luas panennya meningkat 52,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya dari 5.213 hektare menjadi 7.928 hektare, namun pada 2014 berdasarkan Aram II turun 47,79 persen menjadi 4.139 hektare.

Kemudian produksi kedelai yang pada 2012 hanya mencapai 5.780 ton, pada 2013 meningkat 78,65 persen menjadi 10.326 ton, tetapi pada tahun 2014 menurun 45,62 persen menjadi 5.615 hektare.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan produksi kedelai berdasarkan Aram I Tahun 2014 juga memprediksi turun sebesar 1.2915 ton atau 12,54 persen.

Penurunan ramalan produksi kedelai tahun 2014 terutama disebabkan oleh penurunan ramalan luas panen kedelai tahun 2014 sebesar 15,43 persen dari 10.326 hektare pada tahun 2013 menjadi 9.031 hektare pada ARAM 1 2014.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014