Tangkapan ikan tuna para nelayan di pesisir Pantai Lebak selatan sejak tiga bulan terakhir  sangat melimpah dari biasanya hanya sekitar 30 ton/bulan kini bisa mencapai 80-100 ton/bulan, sehingga pendapatan nelayan setempat juga meningkat.

"Kami menerima informasi dari nelayan, kini tangkapan ikan tuna melimpah, " kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Kamis.

Baca juga: Cegah PMK, Pemkab Lebak optimalkan pemeriksaan kesehatan hewan
 
Menurut dia, populasi ikan tuna pesisir Pantai Lebak selatan masuk kategori terbaik di dunia, karena berada di Perairan Samudera Hindia dengan kondisi laut terdalam. Populasi ikan tuna di tempat ini jenis sirip kuning dan mata besar dengan berat bisa mencapai 60-70 kilogram/ekor.
 
Ia menduga, melimpahnya tangkapan ikan tuna itu akibat adanya migrasi ikan-ikan kecil. Tangkapan ikan tuna  di Pantai Lebak selatan melimpah sejak  April, Mei dan Juni 2022, sehingga mendongkrak pendapatan ekonomi nelayan.
 
Biasanya, tangkapan ikan tuna itu sekitar 30 ton/bulan, namun saat ini antara 80-100 ton/bulan dengan harga Rp60 ribu/kg. Jika tangkapan ikan tuna 80-100 ton dan harga Rp 60 ribu/kg maka pendapatan nelayan bisa  mencapai Rp4 miliar lebih.
 
Rizal mengemukakan,  ikan tuna hasil tangkapan nelayan  itu biasa  diekspor melalui perusahaan dari Provinsi Bali.
 
Ia menjelaskan, para nelayan biasa menangkap ikan tuna itu dengan jarak hingga 25 mil dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak. Para nelayan melaut antara lima sampai enam hari dengan menggunakan kapal berbobot di atas 12 Gross Tonnage (GT).
 
Sementara itu, sejumlah nelayan PPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku bahwa tangkapan ikan tuna sejarak tiga bulan terakhir ini melimpah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.
 
"Kami selama 15 tahun berprofesi nelayan baru kali ini dapat tangkapan ikan tuna melimpah, " kata Beben saat dihubungi di Lebak.
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022