Sukabumi (Antara News) - Bank Indonesia Wilayah VI Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam pengembangan klaster sapi potong yang MoU nya ditandatangani di sentra sapi potong Desa Pagelaran, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.

MoU ditandatangani Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jawa Barat-Banten, Dian Ediana Rae dan Bupati Sukabumi, Sukmawijaya disaksikan para kepala dinas terkait dan kelompok petani sapi.

Dian Ediana Rae sebelum penandatangan MoU mengatakan, BI memiliki kepedulian terhadap usaha kecil dan menengah, sehingga untuk mengembangkan usahanya BI menyediakan dana bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu petani dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana serta pelatihan dan pembinaan.

Ia mengatakan, bantuan itu diberikan disesuaikan dengan potensi yang dimiliki di tiap wilayah, seperti Kabupaten Sukabumi yang potensial dikembangkan sapi potong, dan selama ini telah dibentuk klaster-klaster di Kabupaten Bandung Barat untuk klaster paprika, Kabupaten Garut klaster Cabai dan Kota Bandung klaster Cibaduyut (sepatu).

Dian mengatakan, ternak sapi perlu dikembangkan karena daging sapi merupakan salah satu komoditas yang dapat memicu terjadinya inflasi, terutama saat hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Oleh sebab itulah, lanjutnya, ketersediaan sapi dalam jumlah banyak harus dicapai, dan peningkatan usaha peternak dari kelas kecil ke menengah dibutuhkan pola yang terstruktur, karena tidak mungkin kelompok rumah tangga untuk menandatanganinya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Sukmawijaya mengatakan, mengatasi inflasi tidak hanya dari adanya produksi yang banyak, distribusi yang lancar, tetapi juga dari segi efisiensi usaha juga perlu diperhatikan.

Ia juga mengatakan, populasi sapi potong di Sukabumi belum berkembang pesat, artinya Sukabumi masih mendatangkan sapi dari luar untuk memenuhi konsumsi masyarakatnya.

"Setiap hari kami membutuhkan 30-40 ekor sapi, atau sebulan sekitar 10.000 ekor, dan untuk memenuhi itu kami masih 'impor' sekitar 12 persen," katanya.

Ia sangat berterima kasih terhadap kepedulian BI Jawa Barat-Banten yang bersedia membantu peternak sapi di wilayahnya, dan pihaknya juga akan berusaha menyediakan kebutuhan peternak, baik bibit maupun pakan ternak yang selama ini menjadi permasalahan.

Bupati mengatakan, akan berkomunikasi dengan pemilik kebun karet di sekitar sentra peternakan sapi potong itu untuk dapat menyediakan lahannya menanam rumput di sela-sela pohon karet tersebut.

"Ada sekitar 1.600 hektar luas pohon karet yang bisa dimanfaatkan disela-sela pohonnya ditanami rumput," kata Bupati seraya menambahkan sudah 100 hektar lahan karet itu dimanfaatkan untuk tanaman rumput buat makanan sapi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014