Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten menggelar Festival Seni Rampak Bedug Tingkat SMA/SMK se-Provinsi Banten Tahun 2022 dalam rangka melestarikan warisan budaya tak benda milik Provinsi Banten.
"Festival Rampak Bedug ini mengusung tema Evaluasi Mulok Rampak Bedug sebagai Implementasi Pergub Banten Nomor 15 Tahun 2014," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinai Banten, Tabrani, saat membuka final festival tersebut di Serang, Rabu.
Baca juga: PLN UID Banten akuisisi Captive Power 60 MW PT Cemindo Gemilang Tbk
Festival tersebut diikuti oleh 32 sekolah tingkat SMA/SMK baik negeri maupun swasta se-Provinsi Banten, dimana setiap Kabupaten/Kota diwakili oleh 4 sekolah.
Menurut Tabrani, proses festival Rampak Bedug itu sudah berlangsung sejak awal tahun 2022, dimana setiap perwakilan daerah mengirimkan video untuk dilakukan penilaian oleh juri dan kurator, dan hasil penilaian juri dan kurator setidaknya terdapat 8 sekolah yang masuk pada babak final.
Tabrani mengatakan, Rampak Bedug merupakan warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Provinsi Banten yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2015.
"Hari ini dilaksanakan final festival Rampak Bedug, peserta yang mengikuti final terdiri dari beberapa sekolah di Pandeglang, Serang, termasuk Tangerang," kata Tabrani.
Ke depan, Tabrani berharap dengan diselenggarakan kegiatan tersebut, dapat menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan generasi muda terhadap seni dan kebudayaan.
"Mudah-mudahan dengan festival ini semakin menjadikan Rampak Bedug itu dicintai oleh generasi anak muda, karena ini adalah salah satu budaya yang ada di provinsi Banten antara budaya-budaya yang lain," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan kegiatan Festival Rampak Bedug ini dapat dijadikan sebagai evaluasi apakah Rampak Bedug efektif dijadikan sebagai muatan lokal di tingkat SMA/SMK se-Provinsi Banten.
"Apakah Rampak Bedug ini efektif dijadikan muatan lokal atau kearifan lokal tingkatan SLTA," kata Tabrani menegaskan.
Sementara, Kabid Kebudayaan Dindikbud Banten Bara Hudaya mengatakan kegiatan festival tersebut bertujuan untuk memastikan berjalannya Peraturan Gubernur (Pergub) Banten Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten Bagi Pendidikan Menengah Se-Provinsi Banten.
"Dinas pendidikan dan kebudayaan hanya memastikan Pergub ini berjalan di SMA/SMK binaan wewenang Provinsi Banten apakah itu negeri atau swasta," kata Bara.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Festival Rampak Bedug ini mengusung tema Evaluasi Mulok Rampak Bedug sebagai Implementasi Pergub Banten Nomor 15 Tahun 2014," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinai Banten, Tabrani, saat membuka final festival tersebut di Serang, Rabu.
Baca juga: PLN UID Banten akuisisi Captive Power 60 MW PT Cemindo Gemilang Tbk
Festival tersebut diikuti oleh 32 sekolah tingkat SMA/SMK baik negeri maupun swasta se-Provinsi Banten, dimana setiap Kabupaten/Kota diwakili oleh 4 sekolah.
Menurut Tabrani, proses festival Rampak Bedug itu sudah berlangsung sejak awal tahun 2022, dimana setiap perwakilan daerah mengirimkan video untuk dilakukan penilaian oleh juri dan kurator, dan hasil penilaian juri dan kurator setidaknya terdapat 8 sekolah yang masuk pada babak final.
Tabrani mengatakan, Rampak Bedug merupakan warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Provinsi Banten yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2015.
"Hari ini dilaksanakan final festival Rampak Bedug, peserta yang mengikuti final terdiri dari beberapa sekolah di Pandeglang, Serang, termasuk Tangerang," kata Tabrani.
Ke depan, Tabrani berharap dengan diselenggarakan kegiatan tersebut, dapat menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan generasi muda terhadap seni dan kebudayaan.
"Mudah-mudahan dengan festival ini semakin menjadikan Rampak Bedug itu dicintai oleh generasi anak muda, karena ini adalah salah satu budaya yang ada di provinsi Banten antara budaya-budaya yang lain," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan kegiatan Festival Rampak Bedug ini dapat dijadikan sebagai evaluasi apakah Rampak Bedug efektif dijadikan sebagai muatan lokal di tingkat SMA/SMK se-Provinsi Banten.
"Apakah Rampak Bedug ini efektif dijadikan muatan lokal atau kearifan lokal tingkatan SLTA," kata Tabrani menegaskan.
Sementara, Kabid Kebudayaan Dindikbud Banten Bara Hudaya mengatakan kegiatan festival tersebut bertujuan untuk memastikan berjalannya Peraturan Gubernur (Pergub) Banten Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten Bagi Pendidikan Menengah Se-Provinsi Banten.
"Dinas pendidikan dan kebudayaan hanya memastikan Pergub ini berjalan di SMA/SMK binaan wewenang Provinsi Banten apakah itu negeri atau swasta," kata Bara.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022