Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon melakukan pelepasan  ekspor olahan kelapa sawit sebanyak 4500 ton dengan nilai 48,2 miliar rupiah tujuan Cina. Merupakan ekspor perdana melalui Pelabuhan Karakatau International Port (KIP) di Kota Cilegon.

"Apresiasi diberikan kepada eksportir dan instansi terkait atas terlaksananya ekspor perdana melalui Pelabuhan Karakatau International Port, dengan sinergi sitas antar instansi tentunya akan dapat meningkatkan ekspor produk pertanian dan mendukung program Gratieks Kementerian Pertanian," terang Wisnu Wasisa Putra Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani saat melakukan pembukaan pelepasan ekspor, Senin (7/1).

Selanjutnya Wisnu mengatakan bahwa Badan Karantina Pertanian sebagai pembuka akses pasar ekspor dan memastikan kesehatan tumbuhan melalui penerbitan Phytosnitary Certificate agar ekspor dapat diterima oleh negara tujuan. Upaya peningkatan ekspor harus terus dilakukan, banyak komoditas pertanian Indonesia yang diminati dan tidak ada dinegara lain. Misalkan tanaman hias, tren tanaman hias terus meningkat, buah - buahan dan lain sebagainya.

Sementara itu, Agusman Jaya Subkoordinator Karantina Tumbuhan menambahkan bahwa capaian kinerja ekspor melalui Karantina Pertanian Cilegon terus meningkat, "Nilai ekspor produk pertanian tahun 2021 diperoleh 2,06 triliun rupiah sebanyak 265 ton, naik 60,99 % jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang memperoleh nilai 1,2 triliun rupiah atau sebanyak 229,3 ton. Selanjutnya peningkatan ekspor meningkat tajam 192,8 % jika dibandingkan tahun 2019 yang mendapatkan 706, 7 miliar rupiah atau sebamyak 114,7 ton," terang Agusman.

Sebagai wujud dukungan program Gratieks, Karantina Pertanian Cilegon terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan volume, jenis komoditas baru, negara tujuan baru dan nilai ekspor dengan melakukan bimbingan teknis akselerasi ekspor kepada petani dan pelaku usaha di Provinsi Banten.  

"Krakatau International Port (KIP) ikut mendukung salah satu program kementerian pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Hal ini dibuktikan dalam kegiatan pelepasan ekspor perdana produk pertanian melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di KIP," terang Cahyo Antarikso Direktur Operasi Krakatau International Port.

Sebagai Pelabuhan curah terbesar di Indonesia, KIP siap mendukung program pemerintah yang ingin meningkatkan nilai ekspor pertanian, dengan fasilitas yang KIP miliki salah satunya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), tentu akan memudahkan terealisasinya program tersebut.

 "PTSP milik KIP ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata kami dalam mengimplementasikan ekosistem logistik nasional, dimana proses pelayanan menjadi lebih efisien dan mudah, termasuk dalam hal proses ekspor produk pertanian. Hal ini akan dapat mempercepat proses administrasi dan lain-lain, sehingga dapat membantu terealisasinya program Kementerian Pertanian yaitu gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks),” tambah Cahyo.

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022