Serang (AntaraBanten) - Enam kabupaten/kota di Provinsi Banten memperoleh Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan yang diserahkan Wakil Gubernur Banten Rano Karno di Serang, Selasa.
Enam daerah di Banten yang menerima sertifikat eliminasi malaria yaitu Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Enam daerah tersebut termasuk diantara 200 kabupaten/kota se-Indonesia yang mendapat sertifikat eliminasi malaria dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, saat ini Provinsi Banten sedang mengupayakan dua kabupaten yang belum mendapat sertifikat eliminasi malaria, karena dianggap belum terbebas dari kasus malaria indigenous selama 3 tahun berturut-turut. Dua daerah tersebut yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, berupaya bebeas dari kasus malaria melalui gerakan intensifikasi pengendalian malaria yang dikembangkan melalui kemitraan dengan seluruh komponen masyarakat.
"Provinsi Banten telah diprogramkan target eliminasi terbebas dari malaria sampai tahun 2015," kata Rano Karno saat memperingati hari kesehatan se-Dunia (HKS) di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang.
Ia mengatakan, keberhasilan pengendalian penyakit tular vektor sangat ditentukan oleh kemitraan antar anggota masyarakat, kemitraan antara pemerintah serta ditunjang komitmen seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota serta dukungan seluruh lapisan masyarakat.
Rano mengatakan, secara bertahap enam kabupaten/ kota telah berhasil mencapai eliminasi melalui pengukuhan Kemenkes RI sebagai kabupaten/kota eliminasi malaria. Keberhasilan tersebut merupakan bukti Provinsi Banten telah mampu melakukan eliminasi malaria yang merupakan salah satu sasaran dari millenium development goals (MDGs).
Rano berharap melalui momentum peringatan HKS, jajaran Dinas Kesehatan terus melakukan langkah-langkah yang efektif serta nyata dalam pemberantasan penyakit malaria.
"Saya menginstruksikan tiga hal kepada dinas terkait, tingtkan pendidikan atau edukasi, sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat luas, kedua meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan. Serta menghimbau masyarakat supaya memelihara lingkungan yang bersih dan sehat," katanya.
Sementara itu Plt kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, M. Yanuar mengatakan saat ini gerakan intensifikasi pengendaian malaria telah dikembangkan melalui kemitraan dengan komponen masyarakat. Sedangkan persiapan Banten dalam mencapai eliminasi malaria telah difokuskan kepada dua kabupaten kota yang belum mencapai target yaitu Pandeglang dan Leba.
"Kami berupaya meningkatkan sumber daya manusia bidang kesehatan, pembentukan pos malaria desa, pengobatan penderita malaria serta melakukan 'follow up' untuk memantau keberhasilan pengobatan," kata Yanuar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
Enam daerah di Banten yang menerima sertifikat eliminasi malaria yaitu Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Enam daerah tersebut termasuk diantara 200 kabupaten/kota se-Indonesia yang mendapat sertifikat eliminasi malaria dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, saat ini Provinsi Banten sedang mengupayakan dua kabupaten yang belum mendapat sertifikat eliminasi malaria, karena dianggap belum terbebas dari kasus malaria indigenous selama 3 tahun berturut-turut. Dua daerah tersebut yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, berupaya bebeas dari kasus malaria melalui gerakan intensifikasi pengendalian malaria yang dikembangkan melalui kemitraan dengan seluruh komponen masyarakat.
"Provinsi Banten telah diprogramkan target eliminasi terbebas dari malaria sampai tahun 2015," kata Rano Karno saat memperingati hari kesehatan se-Dunia (HKS) di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang.
Ia mengatakan, keberhasilan pengendalian penyakit tular vektor sangat ditentukan oleh kemitraan antar anggota masyarakat, kemitraan antara pemerintah serta ditunjang komitmen seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota serta dukungan seluruh lapisan masyarakat.
Rano mengatakan, secara bertahap enam kabupaten/ kota telah berhasil mencapai eliminasi melalui pengukuhan Kemenkes RI sebagai kabupaten/kota eliminasi malaria. Keberhasilan tersebut merupakan bukti Provinsi Banten telah mampu melakukan eliminasi malaria yang merupakan salah satu sasaran dari millenium development goals (MDGs).
Rano berharap melalui momentum peringatan HKS, jajaran Dinas Kesehatan terus melakukan langkah-langkah yang efektif serta nyata dalam pemberantasan penyakit malaria.
"Saya menginstruksikan tiga hal kepada dinas terkait, tingtkan pendidikan atau edukasi, sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat luas, kedua meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan. Serta menghimbau masyarakat supaya memelihara lingkungan yang bersih dan sehat," katanya.
Sementara itu Plt kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, M. Yanuar mengatakan saat ini gerakan intensifikasi pengendaian malaria telah dikembangkan melalui kemitraan dengan komponen masyarakat. Sedangkan persiapan Banten dalam mencapai eliminasi malaria telah difokuskan kepada dua kabupaten kota yang belum mencapai target yaitu Pandeglang dan Leba.
"Kami berupaya meningkatkan sumber daya manusia bidang kesehatan, pembentukan pos malaria desa, pengobatan penderita malaria serta melakukan 'follow up' untuk memantau keberhasilan pengobatan," kata Yanuar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014