Pemprov Banten sudah menyiapkan pasokan oksigen medis untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan ketiga kasus COVID-19 varian Omicron, yang diprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2022.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso di Serang, Kamis mengatakan, untuk tahun ini jika terjadi kembali lonjakan kasus COVID-19, Pemprov Banten sudah dalam kondisi siap siaga, karena pola penanganannya sudah terbangun.
Baca juga: RSUD Lebak siapkan puluhan tempat tidur untuk hadapi lonjakan COVID-19
Hal itu dilakukan guna memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Banten tetap berjalan dengan baik dan maksimal di tengah kondisi meningkatnya kasus COVID-19.
"Kita tinggal melanjutkan saja pola yang sudah dilakukan pada saat penanganan puncak lonjakan kasus COVID-19 pada tahun 2021 lalu," katanya.
Pada tahun lalu, kata Babar, berdasarkan arahan dari Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), pihaknya ditugaskan untuk membuka saluran bantuan oksigen dari sejumlah distributor dan juga perusahaan seperti PT Chandra Asri dan juga PT. Krakatau Steel (Persero) yang ada di Provinsi Banten.
"Dukungan itu juga diperkuat dengan Instruksi Gubernur (Ingub), sehingga kami langsung melakukan koordinasi ke Kementerian Perindustrian untuk meminta agar industri oksigen yang ada di Provinsi Banten ikut membantu Pemprov Banten dalam menangani wabah Pandemi COVID-19," kata Babar.
Menurut Babar, jika pada saat itu Gubernur Wahidin tidak tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan, maka bisa dipastikan proses penanganannya juga tidak akan semaksimal itu. Apalagi jika beban itu diberikan kepada Satgas COVID-19 yang kala itu sedang fokus terhadap penanganan dan pencegahan penyebaran virusnya.
Diakui Babar, pada saat penanganan lonjakan kasus tahun kemarin, Pemprov Banten mendapat kuota bantuan oksigen medis dari PT Chandra Asri sebanyak 120 ton, ditambah dari dua distributor oksigen yang berada di Serang dan Tangerang yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari RS rujukan.
Belum lagi dari PT KS, melalui anak perusahaannya PT Linde Indonesia, yang menyiapkan depot isi ulang oksigen medis untuk penanganan pasien COVID-19 di RS rujukan dengan kapasitas mencapai 100 tabung setiap harinya.
"Semua itu diberikan secara gratis kepada sejumlah RS rujukan. Alhamdulillah sampai dua bulan berjalan dari Juli - Agustus pasokan oksigen itu tidak habis. Keburu reda," kata dia.
Babar mengatakan, Pemprov Banten akan semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam sektor kesehatan. Ia juga juga sebagai tim suporting Satgas COVID-19 memastikan kebutuhan oksigen akan terus aman dan terpenuhi.
"Yang terpenting saat ini masyarakat harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan Prokes serta 3M dalam aktivitas sehari-hari," kata Babar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso di Serang, Kamis mengatakan, untuk tahun ini jika terjadi kembali lonjakan kasus COVID-19, Pemprov Banten sudah dalam kondisi siap siaga, karena pola penanganannya sudah terbangun.
Baca juga: RSUD Lebak siapkan puluhan tempat tidur untuk hadapi lonjakan COVID-19
Hal itu dilakukan guna memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Banten tetap berjalan dengan baik dan maksimal di tengah kondisi meningkatnya kasus COVID-19.
"Kita tinggal melanjutkan saja pola yang sudah dilakukan pada saat penanganan puncak lonjakan kasus COVID-19 pada tahun 2021 lalu," katanya.
Pada tahun lalu, kata Babar, berdasarkan arahan dari Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), pihaknya ditugaskan untuk membuka saluran bantuan oksigen dari sejumlah distributor dan juga perusahaan seperti PT Chandra Asri dan juga PT. Krakatau Steel (Persero) yang ada di Provinsi Banten.
"Dukungan itu juga diperkuat dengan Instruksi Gubernur (Ingub), sehingga kami langsung melakukan koordinasi ke Kementerian Perindustrian untuk meminta agar industri oksigen yang ada di Provinsi Banten ikut membantu Pemprov Banten dalam menangani wabah Pandemi COVID-19," kata Babar.
Menurut Babar, jika pada saat itu Gubernur Wahidin tidak tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan, maka bisa dipastikan proses penanganannya juga tidak akan semaksimal itu. Apalagi jika beban itu diberikan kepada Satgas COVID-19 yang kala itu sedang fokus terhadap penanganan dan pencegahan penyebaran virusnya.
Diakui Babar, pada saat penanganan lonjakan kasus tahun kemarin, Pemprov Banten mendapat kuota bantuan oksigen medis dari PT Chandra Asri sebanyak 120 ton, ditambah dari dua distributor oksigen yang berada di Serang dan Tangerang yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari RS rujukan.
Belum lagi dari PT KS, melalui anak perusahaannya PT Linde Indonesia, yang menyiapkan depot isi ulang oksigen medis untuk penanganan pasien COVID-19 di RS rujukan dengan kapasitas mencapai 100 tabung setiap harinya.
"Semua itu diberikan secara gratis kepada sejumlah RS rujukan. Alhamdulillah sampai dua bulan berjalan dari Juli - Agustus pasokan oksigen itu tidak habis. Keburu reda," kata dia.
Babar mengatakan, Pemprov Banten akan semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam sektor kesehatan. Ia juga juga sebagai tim suporting Satgas COVID-19 memastikan kebutuhan oksigen akan terus aman dan terpenuhi.
"Yang terpenting saat ini masyarakat harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan Prokes serta 3M dalam aktivitas sehari-hari," kata Babar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022