Tim penanganan dan penanggulangan bencana yang terdiri atas TNI/Polri dan BPBD Kabupaten Tangerang, Banten mendirikan dapur umum untuk membantu para korban banjir akibat luapan sungai di Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji.

"Tentunya masalah logistik, kesehatan, dan saat ini proses pendirian dapur umum, posko kesehatan kita dirikan," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Komarudin di Tangerang, Kamis.

Baca juga: 350 KK di Kabupaten Tangerang terendam banjir akibat luapan sungai

Ia mengatakan genangan air yang meredam permukiman warga masih belum surut, bahkan ada beberapa titik mengalami peningkatan. Namun, warga sekitar masih bertahan di rumah masing-masing.

"Mudah-mudahan kehadiran kita bisa meringankan beban mereka, dan apa yang mereka keluhkan bisa kita fasilitasi terutama saat ini logistik dan kesehatan," ujarnya.

Ia menyebutkan banjir yang menerjang wilayah Kampung Sungai Turi, Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji itu, berdampak terhadap sedikitnya 350 kepala keluarga. Ketinggian air mencapai 50-80 sentimeter.

"Wilayah Pakuhaji paling parah terdampak. Kurang lebih 350 KK terdampak," tuturnya.

Camat Pakuhaji Asmawi menambahkan korban banjir di wilayah tersebut saat ini totalnya 660 kepala keluarga (KK) atau bertambah 310 keluarga,  dari Desa Laksana dan Gaga.

Penambahan jumlah korban banjir tersebut seiring meluapnya aliran sungai besar di wilayah itu dengan ditambah intensitas hujan yang tinggi.

Berdasarkan data yang diterima, mereka yang terdampak banjir di Kampung Sungai Turi, RT01 dan RT02, RW10 Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK, RW 11, Desa Laksana sebanyak 175 KK, di Kampung Kebon Mahi RT01/RW01 Desa Gaga sebanyak 80 KK, dan Kampung Kamal RT02/RW05, Desa Gaga sebanyak 230 KK.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022