Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui kegiatan "Gowes moderasi beragama" untuk menjalin silaturahmi dan kebersamaan antarpemuka agama.
"Kita mengapresiasi moderasi beragama di sini kondusif dan penuh kedamaian," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak H Badrusalam saat memperingati puncak Hari Amal Bhakti (HAB) ke 76 di Lebak, Kamis.
Perayaan puncak HAB itu juga dihadiri berbagai organisasi keagamaan Islam mulai Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyah, Mathlaul Anwar, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Forum Antar Gereja hingga Forum Lintas Agama.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang pluralisme dan keanekaragaman dengan perbedaan keyakinan agama, suku, budaya, bahasa dan sosial, namun kehidupan mereka penuh toleransi, saling menghormati dan menghargai di masyarakat.
Selama ini, kerukunan dan kebersamaan juga di masyarakat berjalan baik tanpa terjadi gesekan sosial maupun konflik.
Kehidupan mereka lebih memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian.
Masyarakat akan menempuh kebahagian dan kehidupan yang sejahtera jika tidak terjadi konflik sosial yang bisa menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu, Kemenag Lebak melestarikan dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa dengan menggagas kegiatan "Gowes moderasi beragama".
Dimana kegiatan itu, mereka antarpemuka agama dari kalangan Islam, Katolik, Kristen, Konghucu dan Budha menggoes sepeda ontel dengan star dan finis di Kantor Kemenag Lebak Jalan Siliwangi Rangkasbitung.
Mereka antarpemuka agama itu menempuh perjalanan sepanjang 10 kilometer.
Kegiatan "gowes moderasi beragama" merupakan program Kementerian Agama untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mewujudkan kehidupan yang sejahtera, damai dan kondusif.
"Kami optimistis kegiatan itu lebih terjalin hubungan yang baik antarpemuka agama juga kebersamaan," katanya menjelaskan.
Wakil Ketua FKUB Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengatakan selama ini kerukunan umat beragama di daerah ini berjalan dengan baik, kondusif juga cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta ideologi Pancasila.
Begitu juga kehidupan di masyarakat bersikap toleransi dan saling menghormati dan menghargai sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat.
"Kami berharap persatuan dan kesatuan dilestarikan, sehingga kehidupan penuh kedamaian," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Forum Antar Gereja Kabupaten Lebak Gideon menyatakan selama ini hubungan antaragama relatif kondusif, damai dan aman, bahkan kehidupan di masyarakat saling berdampingan juga belum pernah terjadi tindakan kekerasan atau ancaman perpecahan.
Selama ini, hubungan antarumat beragama di Kabupaten Lebak sangat baik dan kondusif antara pemeluk Islam, Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu dan Buddha.
"Kami terus menjalin hubungan antaragama yang baik dengan meningkat persatuan serta menghormati dan menghargai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Kita mengapresiasi moderasi beragama di sini kondusif dan penuh kedamaian," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak H Badrusalam saat memperingati puncak Hari Amal Bhakti (HAB) ke 76 di Lebak, Kamis.
Perayaan puncak HAB itu juga dihadiri berbagai organisasi keagamaan Islam mulai Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyah, Mathlaul Anwar, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Forum Antar Gereja hingga Forum Lintas Agama.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang pluralisme dan keanekaragaman dengan perbedaan keyakinan agama, suku, budaya, bahasa dan sosial, namun kehidupan mereka penuh toleransi, saling menghormati dan menghargai di masyarakat.
Selama ini, kerukunan dan kebersamaan juga di masyarakat berjalan baik tanpa terjadi gesekan sosial maupun konflik.
Kehidupan mereka lebih memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian.
Masyarakat akan menempuh kebahagian dan kehidupan yang sejahtera jika tidak terjadi konflik sosial yang bisa menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu, Kemenag Lebak melestarikan dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa dengan menggagas kegiatan "Gowes moderasi beragama".
Dimana kegiatan itu, mereka antarpemuka agama dari kalangan Islam, Katolik, Kristen, Konghucu dan Budha menggoes sepeda ontel dengan star dan finis di Kantor Kemenag Lebak Jalan Siliwangi Rangkasbitung.
Mereka antarpemuka agama itu menempuh perjalanan sepanjang 10 kilometer.
Kegiatan "gowes moderasi beragama" merupakan program Kementerian Agama untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mewujudkan kehidupan yang sejahtera, damai dan kondusif.
"Kami optimistis kegiatan itu lebih terjalin hubungan yang baik antarpemuka agama juga kebersamaan," katanya menjelaskan.
Wakil Ketua FKUB Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengatakan selama ini kerukunan umat beragama di daerah ini berjalan dengan baik, kondusif juga cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta ideologi Pancasila.
Begitu juga kehidupan di masyarakat bersikap toleransi dan saling menghormati dan menghargai sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat.
"Kami berharap persatuan dan kesatuan dilestarikan, sehingga kehidupan penuh kedamaian," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Forum Antar Gereja Kabupaten Lebak Gideon menyatakan selama ini hubungan antaragama relatif kondusif, damai dan aman, bahkan kehidupan di masyarakat saling berdampingan juga belum pernah terjadi tindakan kekerasan atau ancaman perpecahan.
Selama ini, hubungan antarumat beragama di Kabupaten Lebak sangat baik dan kondusif antara pemeluk Islam, Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu dan Buddha.
"Kami terus menjalin hubungan antaragama yang baik dengan meningkat persatuan serta menghormati dan menghargai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022