PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berkomitmen mendukung perekonomian mikro dan kecil di semua sektor pada mitra binaannya. “Dimulai dengan bergabung menjadi pengurus koperasi kain sutra sejak 1999 sampai akhirnya memberanikan diri membuka usaha kain sutera saya sendiri pada tahun 2006” ujar Kholip pria kelahiran Tasikmalaya. Kholip merupakan pemilik usaha Tenun Sutera Alam Mardian Putera dengan akun instagram @tenunsuteraalam_mp .

Berawal dari 4 orang karyawan, Kholip berhasil membangun usahanya hingga kini memiliki 9 orang karyawan tetap dan belasan pangrajin. Kain sutera yang diproduksi oleh Kholip memiliki beberapa jenis seperti kain sutera putihan, kain tenun sutera, kain sutera bulu, kain sutera sulam organdi, dan kain tenun sutera bulu batang. Harga dari kain sutera tersebutpun bervariasi yaitu dari 170.000 per meter hingga 1.700.000 per meter.

Baca juga: Gelar Pelatihan Manajemen Pariwisata, Pertamina Bangun Kemandirian Masyarakat Pesisir Pantai Balongan

Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah untuk dilewati Kholip dan seluruh pengrajin sutera Tasikmalaya, mengingat pembelian kain sutera untuk fashion merupakan kebutuhan tersier. Namun, tidak ingin usahanya gulung tikar di masa pandemi, Kholip justru melakukan berbagai inovasi.  Salah satunya dengan melakukan penjualan secara online.

“Melakukan penjualan kain sutera secara online di market place dan media sosial merupakan suatu gebrakan besar bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) seperti saya. Cara inilah yang membuat usaha saya tetap bertahan di masa pandemi yang sudah hampir dua tahun melanda dunia, termasuk Indonesia,” pungkas Kholip.
Ruang produksi Tenun Sutera Alam Mardian Putera milik Kholip, mitra binaan Pertamina yang berhasil mengembangkan usaha kain sutera. (Foto Antara/Pertamina)


 “Untuk dapat bertahan di masa pendemi, Pertamina mengedukasi para mitra binaan untuk bergeser dari penjualan secara konvensional beralih ke penjualan secara online. Hal tersebut untuk mengantisipasi penumpukan produksi tanpa pasar. Pertamina juga terus mendorong para mitra binaan untuk tetap produktif dan inovatif di masa pandemi,” ungkap Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan.
 
Kholip kini dapat menjual kain suteranya dengan pengiriman sampai ke seluruh Indonesia. Kain sutera yang diproduksinya pun kini di pakai oleh para designer. Sebelum pandemi Kholip berhasil mendapat omzet hingga Rp400 juta sampai Rp450 juta perbulan.

Penurunan omzet hingga 80% membuat ekspansi usahanya terhambat. Bergabung menjadi mitra binaan pertamina sangat membantu Kholip di masa pandemi, penambahan pinjaman modal yang diberikan Pertamina di gunakannya untuk dapat membeli bahan baku seperti benang sutera yang akan selanjutnya diolah untuk dapat dipasarkan kepada konsumen.

“Melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil, Pertamina hadir sebagai energi bagi UMK, dan bersama-sama kita menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” pungkas Eko.

Program ini juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain SDGs, Pertamina juga berupaya menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG) dibidang sosial. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.

Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mitra binaan Pertamina dapat dilihat pada https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021