Jakarta (Antara News) -  Penyakit kanker serviks dapat disembuhkan  melalui deteksi dini terhadap penyakit yang dialami wanita itu, kata Direktur Pemasaran KalGen DNA dokter Sandy Qlintang.

"Di Indonesia sebanyak 70 persen kanker serviks baru diketahui setelah pasien sudah pada stadium lanjut dan kebanyakan orang yang terkena kanker serviks tidak menyadari dirinya terkena kanker serviks karena penyakit ini tidak menimbukan gejala di awal," kata Sandy di Jakarta, Sabtu.

Sandy menyatakan keprihatinannya karena cakupan skrining kanker serviks atau kanker mulut rahim  baru 5 persen, padahal dibutuhkan cakupan 85 persen untuk dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit ini.

Terkait dengan hal tersebut PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui unit usaha KalGen DNA menggelar bincang kesehatan "Kartini Peduli Kanker Serviks" secara serempak di empat rumah sakit di Jakarta, yakni RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, dan  RSIA Family, pada hari Sabtu.

Kegiatan itu, kata dia, akan dilanjutkan pada tanggal 27 April 2013 di RS Grha Kedoya dan RS Mitra Kemayoran.

"Acara bertema Smart Tips To Avoid The Silent Killer bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kaum perempuan, terhadap bahaya kanker serviks dan cara mendeteksinya sejak dini," ujar  Sandy.

Pimpinan Unit Women Health Center  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr.dr. Junita Indarti, Sp.O.G(K) mengatakan bahwa kanker serviks merupakan kanker yang terjadi di daerah leher rahim dan disebabkan oleh virus HPV (human papilloma virus).

"Kanker serviks dapat dicegah sejak dini melalui pemeriksaan sitologi maupun pemeriksaan HPV karena bila terdeteksi di tahap awal penyakit dapat diatasi dengan tuntas," ujar Junita.

Pemeriksaan sitologi (cyte: sel, logy: ilmu) bertujuan untuk mendeteksi perubahan sel serviks akibat radang atau perubahan sel ke arah keganasan.

Pemeriksaan sitologi dapat mendeteksi kelainan pada tahap prakanker. Apabila terdeteksi adanya lesi prakanker atau kanker, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu kolposkopi dan biopsi untuk konfirmasi diagnosa.

Setelah itu, dokter akan melakukan penanganan sesuai dengan kelainan yang ada.

Pemeriksaan HPV bertujuan mendeteksi adanya infeksi HPV, bahkan sebelum terjadi perubahan sel serviks.

Bahan pemeriksaan diambil dari spesimen yang sama dengan pemeriksaan sitologi berbasis cairan. Pemeriksaan infeksi HPV mempunyai sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi lesi prakanker.

Data dari Kementerian Kesehatan dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyebutkan ada 15.000 wanita di Indonesia terdeteksi kanker serviks setiap tahunnya.

"Artinya, tedapat 41 wanita per hari atau tiga wanita setiap dua jam menderita kanker serviks. Dari angka ini ada 8.000 wanita meninggal setiap tahunnya atau dengan kata lain terdapat satu wanita setiap jam meninggal akibat kanker serviks," ujar dia.

Perseroan Terbatas (PT) KalGen DNA didirikan pada tahun 2012  merupakan  joint venture anak perusahaan PT Bifarma Adiluhung KalGen Lab dengan DNA Laboratories Sdn. Bhd. DNA Laboratories adalah suatu laboratorium molekular ternama di Malaysia yang memberikan jasa pemeriksaan genetik molekular untuk penyakit seputar ibu dan anak.

PT KalGen DNA  memasarkan tes-tes molekular untuk deteksi dini kanker serviks di Indonesia.

Kalbe Genomic Laboratory (KalGen Lab) merupakan anak usaha Kalbe yang berfokus pada pengembangan dan komersialisasi produk dan layanan inovatif di bidang bioteknologi.

KalGen Lab merupakan pelopor laboratorium farmakogenetik molekular di Indonesia yang mengkhususkan diri di bidang farmakogenetik kanker dan mendukung penerapan pengobatan personal untuk pemilihan terapi yang lebih tepat.

KalGen Lab merupakan laboratorium klinik patologi anatomi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah mendapat akreditasi ISO 15189 dari Komite Akreditasi Nasional pada bulan Desember 2011.


 
 
 
 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013