Profesi arsitek kini kian mudah dalam mengembangkan kreasinya seiring dengan kemajuan teknologi digital bahkan mampu menerbitkan karya-karya yang kian beragam.
"Bentuk semakin dinamis dari hasil olah digital ini sehingga perlu diimbangi teknologi bahan bangunan yang adaptif terhadap tuntutan desain modern," kata Kaprodi Arsitektur Unika Soegijapranata-Semarang, Prof. DR-Ing., LMF Purwanto dalam webinar bertajuk "Peran Bahan Bangunan Dalam Era Arsitektur Digital" di Jakarta, Rabu.
Purwanto mengatakan peran bahan bangunan di era digital, menarik dibahas untuk mendukung kelangsungan karya arsitektur di Indonesia.
Sedangkan sebagai penyelenggara GM Marketing PT Kenari Djaja Prima Eric Sjarifudin mengatakan di Indonesia memiliki banyak bidang arsitektur tropis diantaranya penggunaan bahan bangunan alami dan modern yang dapat dikreasikan.
Terkait hal itu jelas Eric selaku produsen bahan bangunan, PT Kenari Djaja terus mengikuti perkembangan desain dan teknologi.
Webinar ini terselenggara hasil kerja sama dengan Majalah Asrinesia, Prodi Arsitektur Unika Soegijapranata, dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah.
Selanjutnya, Prof. Christina Eviutami Mediatica, ST, Ph.D, dosen dan peneliti dari Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya mengungkapkan bagaimana material bangunan turut berpengaruh pada sukses penciptaan sebuah karya arsitektur.
"Melalui topik ‘Fleksibilitas Bahan Bangunan di era Arsitektur Digital’ dijelaskan bahwa material struktur dan finishing bangunan dapat dibentuk sesuai tuntutan fungsi modern, sehingga memperkaya pengetahuan Arsitek dalam berinovasi mengolah desainnya," ujarnya.
Di sisi lain pengajar Arsitektur Universitas Kristen Indonesia (UKI) – Jakarta, Prof. Dr. Ir. James Erich Dominggus Rilatupa, menyampaikan topik ‘Ekspresi Bahan Bangunan Kayu Pada Karya Arsitektur’ yang mengulas karakter kayu dalam mempengaruhi suatu bangunan.
"Bahan kayu saat ini hanya dapat digunakan secara terbatas, karena semakin tergerus ketersediaannya sebagai bahan alami. Sehingga ada kekhawatiran suatu saat akan terjadi stagnasi pada rancangan bangunan berkarakter kayu yang berkesan tropis," kata James.
Ketua IAI Jawa Tengah Sugiarto, dalam sambutan pembukaan acara mengatakan yang penting bagi masa depan arsitektur di Indonesia, menganjurkan para Arsitek dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengantisipasi penggunaan bahan bangunan bagi desain arsitektur modern.
Seminar virtual arsitektur tentang material bangunan ini terasa hidup dan bermanfat yang dipandu oleh kandidat doktor arsitektur Onie Dian Sanitha, S.T., M.T.
Hadir dalam seminar tersebut Dirut sekaligus CEO PT Kenari Djaja Prima, Hendra B. Sjarifudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Bentuk semakin dinamis dari hasil olah digital ini sehingga perlu diimbangi teknologi bahan bangunan yang adaptif terhadap tuntutan desain modern," kata Kaprodi Arsitektur Unika Soegijapranata-Semarang, Prof. DR-Ing., LMF Purwanto dalam webinar bertajuk "Peran Bahan Bangunan Dalam Era Arsitektur Digital" di Jakarta, Rabu.
Purwanto mengatakan peran bahan bangunan di era digital, menarik dibahas untuk mendukung kelangsungan karya arsitektur di Indonesia.
Sedangkan sebagai penyelenggara GM Marketing PT Kenari Djaja Prima Eric Sjarifudin mengatakan di Indonesia memiliki banyak bidang arsitektur tropis diantaranya penggunaan bahan bangunan alami dan modern yang dapat dikreasikan.
Terkait hal itu jelas Eric selaku produsen bahan bangunan, PT Kenari Djaja terus mengikuti perkembangan desain dan teknologi.
Webinar ini terselenggara hasil kerja sama dengan Majalah Asrinesia, Prodi Arsitektur Unika Soegijapranata, dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah.
Selanjutnya, Prof. Christina Eviutami Mediatica, ST, Ph.D, dosen dan peneliti dari Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya mengungkapkan bagaimana material bangunan turut berpengaruh pada sukses penciptaan sebuah karya arsitektur.
"Melalui topik ‘Fleksibilitas Bahan Bangunan di era Arsitektur Digital’ dijelaskan bahwa material struktur dan finishing bangunan dapat dibentuk sesuai tuntutan fungsi modern, sehingga memperkaya pengetahuan Arsitek dalam berinovasi mengolah desainnya," ujarnya.
Di sisi lain pengajar Arsitektur Universitas Kristen Indonesia (UKI) – Jakarta, Prof. Dr. Ir. James Erich Dominggus Rilatupa, menyampaikan topik ‘Ekspresi Bahan Bangunan Kayu Pada Karya Arsitektur’ yang mengulas karakter kayu dalam mempengaruhi suatu bangunan.
"Bahan kayu saat ini hanya dapat digunakan secara terbatas, karena semakin tergerus ketersediaannya sebagai bahan alami. Sehingga ada kekhawatiran suatu saat akan terjadi stagnasi pada rancangan bangunan berkarakter kayu yang berkesan tropis," kata James.
Ketua IAI Jawa Tengah Sugiarto, dalam sambutan pembukaan acara mengatakan yang penting bagi masa depan arsitektur di Indonesia, menganjurkan para Arsitek dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengantisipasi penggunaan bahan bangunan bagi desain arsitektur modern.
Seminar virtual arsitektur tentang material bangunan ini terasa hidup dan bermanfat yang dipandu oleh kandidat doktor arsitektur Onie Dian Sanitha, S.T., M.T.
Hadir dalam seminar tersebut Dirut sekaligus CEO PT Kenari Djaja Prima, Hendra B. Sjarifudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021