Perguliran usaha pertanian pangan di Kabupaten Lebak, Banten, menembus Rp950 miliiar dari luas tanam 44 ribu hektare dengan musim panen rata-rata dua kali musim per tahun.
 
"Sampai saat ini usaha pertanian pangan masih menjadi andalan ekonomi petani, " kata Kepala Bidang Produksi Kabupaten Lebak Dimas Pertanian Kabupaten Lebak Irwan di Lebak, Rabu. 

Baca juga: Pemkab Lebak bangun jalan percepat pemulihan ekonomi
 
Para petani mengembangkan usaha pertanian pangan di Kabupaten Lebak sebagian besar di areal persawahan tadah. 
 
Mereka petani melaksanakan gerakan tanam jika curah hujan tinggi, karena tidak memiliki jaringan irigasi. 
 
Namun demikian, produksi dan produktivitas pangan cukup tinggi dengan adanya intervensi pemerintah untuk membantu usaha pertanian pangan. 
 
Pada tahun ini, kata dia, pemerintah menyalurkan bantuan benih bersertifikasi hijau seluas 6.450 hektare jenis infari. 
 
Penyaluran bantuan benih tersebut untuk mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pangan dan indeks penanaman ( IP), sehingga bermuara pada kesejahteraan petani menjadi lebih baik.
 
Selain itu juga petani mendapatkan bantuan peralatan mesin pertanian atau alsintan, seperti traktor dan pompa air hingga peningkatan teknologi pertanian..
 
Saat ini, produktivitas pangan meningkat dari rata- rata 5,5 ton gabah kering giling ( GKG)/ hektare kini menjadi 6.0 ton GKG/ hektare. 
 
"Jika produktivitas pangan 6.0 ton GKG/ hektare dengan harga Rp5. 000/kg maka diakumulasikan pendapatan ekonomi petani Rp30 juta/hektare, " katanya menjelaskan. 
 
Menurut dia , pendapatan petani sebesar itu selama empat bulan tentu dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga petani. 
 
Pemerintah daerah terus mendorong usaha pertanian pangan dapat menyerap tenaga kerja juga mampu mengatasi kemiskinan ekstrem. 
 
Selama ini, usaha pertanian di Kabupaten Lebak menjadikan lumbung pangan di Provinsi Banten, bahkan menyumbangkan ketersediaan pangan nasional sekitar empat persen. 
 
Kami terus meningkatkan produksi pangan karena memberikan nilai tambah umur ekonomi petani juga ketersediaan pangan, katanya menjelaskan. 
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Desa Tambak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan usaha pertanian pangan di wilayahnya mampu memasok beras ke sejumlah pasar tradisional di Banten sebanyak 30 ton setara beras
 
Dari 30 ton itu, kata dia, menghasilkan pendapatan ekonomi Rp240 juta dengan harga Rp9000/kg.
 
"Saya kira pendapatan ekonomi petani di sini rata-rata Rp5 juta per bulan, " katanya. 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021