Serang (AntaraBanten) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di derah, dalam upaya implementasi pencegahan terorisme di seluruh wilayah Indonesia.

Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Agus Surya Bhakti di Serang, Rabu mengatakan pembentukan FKPT bertujuan untuk mensinergikan upaya pencegahan terorisme yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah daerah dengan berbasiskan penerapan nilai kearifan lokal.

Nilai kearifan lokal seperti tenggang rasa, gotong-royong, saling menghormati dan menghargai perbedaan dengan berbagai ragam aplikasi di wilayah Indonesia, terbukti menjadi perekat dalam rangka 'nation building'.

"Melalui FKPT diharapkna nilai kearifan lokal di setiap daerah dapat diperkuat dan diinternalisasikan kembali dalam setiap lini kehidupan, melalui berbagai kegiatan dengan melibatkan segenap komponen masyarakat," kata Agus Surya Bhakti saat menyampaikan paparan 'Strategi Nasional Pencegahan Terorisme' pada pembentukan FKPT di Provinsi Banten.

Agus mengatakan forum kordinasi pencegahan terorisme merupakan forum non-partisan sehingga kehadirannya diharapkan mampu menjalin kordinasi yang terpadu dan integratif, serta merangkul seluruh elemen masyarakat. Kordinasi dan kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI/Polri dan seluruh organisasi kemasyarakatan, merupakan langkah nyata dalam upaya bersama mencegah berkembangnya terorisme.

Ia mengatakan perkembangan aksi terorisme saat ini telah terjadi dinamika dalam modus operandi dan peta kelompok radikal terorisme di Indonesia. Dinamika tersebut ditandai dengan pergeseran sasaran serangan yang tidak lagi hanya menyasar kepentingan warga negara asing, tetapi menjadikan kepentingan nasional dan aprat negara sebagai musuh dekat.

"Serangkaian teror dalam kurun waktu dua tahun terakhir semakin mencemaskan. Peristiwa bom buku, bom mesjid di Cirebon, bom gereja di Solo, penyerangan pos polisi di Solo dan pembunuhan anggota polisi serta ledakan bom di Poso adalah fakta empiris yang menunjukan eksistensi jaringan kelompok radikal terorisme," kata Agus Surya Bhakti.

Oleh karena itu, kata dia, dengan pembentukan FKPT diharapkan masyarakat yang majemuk dan memiliki tenggang rasa yang kuat, semakin menyadari bahwa pencegahan terorisme bukan hanya tugas dari institusi pemerintah, Polri dan TNI, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013