Pendapatan nelayan tangkapan benur lobster di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak dua pekan terakhir meraup jutaan rupiah
"Kami hari ini mendapatkan tangkapan 200 ekor benur lobster dengan berat 8 gram dijual Rp 10 ribu/ekor dengan menghasilkan ekonomi Rp2 juta, " kata Ali (40) seorang nelayan di TPI Tanjung Panto Wanasalam Kabupaten Lebak, Senin.
Baca juga: Pasien COVID-19 jalani isolasi di Kabupaten Lebak tersisa 180 orang
Tangkapan benur lobster cukup menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Saat ini, harga benur lobster jenis mutiara berkisar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu / ekor.
Penangkapan benur di sini kebanyakan jenis mutiara yang masuk kategori terbaik di dunia.
Sebab, populasi udang lobster di Lebak berada di Perairan Samudera Hindia terbaik.
Mereka para nelayan untuk menangkap benur lobster dengan memasang bangkrak sejenis bagan tapi berukuran lebih kecil dari bagan.
Bangkrak ini menjadi media alat tangkap benur dan ikan teri yang tidak layak dikonsumsi.
Karena itu, banyak nelayan jaring ikan yang beralih menjadi nelayan bangkrak penangkap benur karena berdampak terhadap ekonomi warga pesisir.
"Saya kira benur lobster membawa berkah, karena dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya.
Ia mengatakan, saat ini penampung benur cukup banyak dan tidak kesulitan untuk menjualnya.
Mereka nelayan hasil tangkapan benur itu tinggal menghitung dan membawanya ke sejumlah penampung.
"Pokoknya, benur itu dibawa ke penampung berapa saja jumlahnya nantinya pulang langsung dibeli tunai, " katanya menjelaskan.
Begitu juga nelayan lainnya Omas (45) mengaku dirinya sudah dua tahun menjadi nelayan bangkrak karena cukup menguntungkan dinandingkan nelayan jaring.
Selama ini, kata dia, nelayan bangkrak relatif kecil, sebab biayanya cukup besar.
Pemasangan bangkrak tentu membutuhkan modal Rp 30 juta untuk membeli mesin genjet, bambu dan atap, lampu, serta jangkar hingga tempat penampungan udang benur dan teri.
Nelayan benur lobster, kata dia, pada sore hari memasang lampu di lokasi bangkrak miliknya dan ditinggalkan.
Selanjutnya, pagi hari mendatangi bangkrak dan mengangkat penampungan ikan itu.
"Kami hari ini beruntung bisa menangkap 300 ekor benur dan menghasilkan Rp3 juta, " katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah mengajak nelayan untuk membudidayakan udang lobster karena permintaan pasar cukup tinggi.
Selain itu juga harga lobster jenis mutiara menembus Rp 1,8 juta per ekor
"Kami minta nelayan lebih baik membudidayakan lobster dibandingkan dijual benur, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021