Pandeglang, (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten, telah menetapkan Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, sebagai Kampung Domba Terpadu, sehingga daerah dengan luas 402,5 hektare itu akan dibina para warganya untuk beternak domba.
"Saat ini sudah ada sekitar 2.600 ekor domba yang dipelihara oleh tujuh kelompok tani atau kurang lebih 150 petani. Pada Tahun 2013 ditargetkan ada 300 petani di kelurahan Juhut yang berkecimpung di usaha ternak domba," kata Kepala Bidang Produksi Peternakan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Aan Suandi di Pandeglang, Kamis.
Juhut yang menjadi Sentra Kampung Ternak Domba Terpadu itu sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanian, dan bahkan banyak instansi yang ikut membantu mengembangkan ternak di daerah tersebut seperti Bank Indonesia, Universitas Padjadjaran, berupa bantuan teknis pembiakan melalui inseminasi buatan dan bantuan infrastruktur seperti pembuatan kandang kompos, kata Aan.
Ditetapkan Juhut sebagai sentra ternak domba, menurut Aan, karena masyarakatnya sudah lama terbiasa beternak domba, sehingga untuk memaksimalkannya maka pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten memberikan bantuan domba yang sifatnya bergilir (bantuan bergilir), katanya.
"Bantuan domba diberikan untuk meringankan beban warga, karena kami menargetkan setiap warga itu dapat memelihara delapan ekor domba betina dan satu ekor jantan," kata Aan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pandeglang Wowon Dirman mengatakan, agar peternak dapat memelihara domba dengan baik maka kementerian pertanian mengadakan laboratorium lapangan dengan uji coba seluruh varietas unggul domba dan dibangun tenaga ahli peternakan dari Universitas Padjadjaran Bandung yang kebetulan selama tiga bulan mengadakan kegiatan bakti sosial di daerah tersebut.
Jenis domba unggul yang diuji coba adalah domba unggul garut, unggul yumadin, unggul barbados dan domba unggul sinkroas.
Wowon mengatakan, selain sentra domba, Juhut juga dijadikan daerah wisata agro dengan melestarikan lingkungan sekitarnya dengan menanam berbagai tanaman bermanfaat seperti wortel, daun bawang dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten pada Sabtu (30/6) telah memberikan bantuan teknis kepada para peternak domba di Klaster Kampung Ternak Domba Terpadu, Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, dalam upaya mengembangkan sektor peternakan di wilayah tersebut.
"Bantuan yang diberikan berupa pelatihan pengolahan kompos, pelatihan inseminasi buatan, dan pelatihan Lembaga Keuangan Mikro, bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran," kata Kepala Divisi Kajian Ekonomi BI Kantor Perwakilan Wilayah Enam Jabar Rahmatu.
Rahmat mengatakan, pemberian bantuan melalui BI Banten itu sudah dirintis sejak Tahun 2011 melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, khusus tentang pengembangan klaster agribisnis terpadu di Pandeglang, yang tahap awal difokuskan pada pengembangan Kawasan Ternak Domba Terpadu Juhut menjadi sebuah klaster.
Penandatanganan berlaku selama tiga tahun, yakni pada tahun pertama (2011) telah diberikan bantuan sarana/prasarana bangunan Lembaga Keuangan Mikro beserta perlengkapannya, rumah kompos, rumah biogas dan peralatan pengolahan talas beneng, serta pelatihan tentang tatacara pengelolaan lembaga keuangan mikro.
Kemudian, pada tahun kedua (2012), disepakati tiga pelatihan, yaitu pelatihan pengolahan kompos, pelatihan inseminasi buatan, dan pelatihan lembaga keuangan mikro (LKM).
"Untuk pelatihan pengolahan kompos telah dilaksanakan dua hari yang lalu, sedangkan untuk pelatihan LKM akan dilaksanakan di semester II," kata Rahmat.
Khusus mengenai pelatihan inseminasi buatan dilaksanakan bekerja sama dengan IKA Fakultas Peternakan Unpad yang secara kebetulan mengadakan kegiatan bakti sosial selama tiga bulan di Juhut
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012
"Saat ini sudah ada sekitar 2.600 ekor domba yang dipelihara oleh tujuh kelompok tani atau kurang lebih 150 petani. Pada Tahun 2013 ditargetkan ada 300 petani di kelurahan Juhut yang berkecimpung di usaha ternak domba," kata Kepala Bidang Produksi Peternakan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Aan Suandi di Pandeglang, Kamis.
Juhut yang menjadi Sentra Kampung Ternak Domba Terpadu itu sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanian, dan bahkan banyak instansi yang ikut membantu mengembangkan ternak di daerah tersebut seperti Bank Indonesia, Universitas Padjadjaran, berupa bantuan teknis pembiakan melalui inseminasi buatan dan bantuan infrastruktur seperti pembuatan kandang kompos, kata Aan.
Ditetapkan Juhut sebagai sentra ternak domba, menurut Aan, karena masyarakatnya sudah lama terbiasa beternak domba, sehingga untuk memaksimalkannya maka pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten memberikan bantuan domba yang sifatnya bergilir (bantuan bergilir), katanya.
"Bantuan domba diberikan untuk meringankan beban warga, karena kami menargetkan setiap warga itu dapat memelihara delapan ekor domba betina dan satu ekor jantan," kata Aan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pandeglang Wowon Dirman mengatakan, agar peternak dapat memelihara domba dengan baik maka kementerian pertanian mengadakan laboratorium lapangan dengan uji coba seluruh varietas unggul domba dan dibangun tenaga ahli peternakan dari Universitas Padjadjaran Bandung yang kebetulan selama tiga bulan mengadakan kegiatan bakti sosial di daerah tersebut.
Jenis domba unggul yang diuji coba adalah domba unggul garut, unggul yumadin, unggul barbados dan domba unggul sinkroas.
Wowon mengatakan, selain sentra domba, Juhut juga dijadikan daerah wisata agro dengan melestarikan lingkungan sekitarnya dengan menanam berbagai tanaman bermanfaat seperti wortel, daun bawang dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten pada Sabtu (30/6) telah memberikan bantuan teknis kepada para peternak domba di Klaster Kampung Ternak Domba Terpadu, Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, dalam upaya mengembangkan sektor peternakan di wilayah tersebut.
"Bantuan yang diberikan berupa pelatihan pengolahan kompos, pelatihan inseminasi buatan, dan pelatihan Lembaga Keuangan Mikro, bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran," kata Kepala Divisi Kajian Ekonomi BI Kantor Perwakilan Wilayah Enam Jabar Rahmatu.
Rahmat mengatakan, pemberian bantuan melalui BI Banten itu sudah dirintis sejak Tahun 2011 melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, khusus tentang pengembangan klaster agribisnis terpadu di Pandeglang, yang tahap awal difokuskan pada pengembangan Kawasan Ternak Domba Terpadu Juhut menjadi sebuah klaster.
Penandatanganan berlaku selama tiga tahun, yakni pada tahun pertama (2011) telah diberikan bantuan sarana/prasarana bangunan Lembaga Keuangan Mikro beserta perlengkapannya, rumah kompos, rumah biogas dan peralatan pengolahan talas beneng, serta pelatihan tentang tatacara pengelolaan lembaga keuangan mikro.
Kemudian, pada tahun kedua (2012), disepakati tiga pelatihan, yaitu pelatihan pengolahan kompos, pelatihan inseminasi buatan, dan pelatihan lembaga keuangan mikro (LKM).
"Untuk pelatihan pengolahan kompos telah dilaksanakan dua hari yang lalu, sedangkan untuk pelatihan LKM akan dilaksanakan di semester II," kata Rahmat.
Khusus mengenai pelatihan inseminasi buatan dilaksanakan bekerja sama dengan IKA Fakultas Peternakan Unpad yang secara kebetulan mengadakan kegiatan bakti sosial selama tiga bulan di Juhut
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012