Lebak (ANTARABanten) - Singkong raksasa atau varietas mukibat dari Kabupaten Lebak, Banten, akan meramaikan Pekan Raya Jakarta yang akan digelar 14 Juni 2012.


"Kami menampilkan produk pertanian jenis singkong raksasa unggulan Lebak dan tidak ditemukan di arena pameran itu," kata Kepala Bagian Produksi Daerah dan Ketahanan Pangan Sekertariat Pemerintah Kabupaten Lebak, Mira Indayani, di Rangkasbitung, Selasa.

Selama ini budi daya singkong mukibat di Kabupaten Lebak dapat mendongkrak ekonomi petani, karena beratnya bisa mencapai 15 sampai 25 kilogram.

Produksi komoditi singkong mukibat bisa dijadikan bahan produk makanan olahan, tapioka, dan bahan bakar minyak bio-ethanol.

Pengembangan produk pertanian singkong mukibat sangat potensial, selain lahan begitu luas juga kesuburan tanah sangat cocok.

Selama ini, kata dia, petani singkong mukibat belum ditemukan serangan hama.

Karena itu, kata dia, pihaknya tetap menampilkan singkong raksasa pada pameran Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Bahkan, masyarakat Jakarta menyambut positif kehadiran singkong raksasa itu.

"PRJ Tahun lalu stand kami dipadati pengunjung hanya untuk melihat singkong raksasa itu," katanya.

Mira mengatakan, pengunjung pameran PRJ banyak mendatangi stand Kabupaten Lebak, karena menampilkan produk-produk khas daerah yang memiliki nilai sangat tinggi.

Selain itu, juga menampilkan kerajinan masyarakat tradisional Baduy dan makanan-makanan daerah seperti gula aren, gula semut, labeur jahe, dan kerupuk melinjo.

"Dengan pameran itu tentu diharapkan bisa mengundang investor dari luar daerah," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah daerah mempromosikan produk pertanian unggulan di PRJ salah satunya untuk menarik investasi dari luar daerah.

"Dengan tampilnya stan di PRJ diharapkan dapat mengundang investor untuk menanamkan modal di bidang pertanian," katanya.

Dia menyebutkan, produk khas kerajinan Baduy juga memiliki daya tarik bagi pengunjung, seperti aneka tenun dan batik.

Saat ini, lanjut dia, bahan tenun kain produk Baduy sulit ditemukan, sehingga pengunjung banyak yang membeli produk kerajinan tersebut.

"Produk kerajinan Baduy itu harganya dari Rp25 ribu sampai Rp400 ribu," katanya.

Sementara itu, Jali (55) seorang pengrajin Baduy mengaku pengalaman tahun-tahun lalu kerajinan Baduy diminati pengunjung.

Kerajinan Baduy tersebut di antaranya kain tenun, pakaian batik, ikat kepala, tas koja, dan pernak-pernik yang terbuat dari akar pohon dan batok kelapa.

"Dengan pameran PRJ itu tentu produk-produk Baduy dikenal masyarakat Indonesia dan luar negeri," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012