Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memantau dan menyerahkan secara langsung penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian kepada para petani di Kabupaten Serang. 

Pemantauan Mentan Syahrul yang dilaksanakan pada Selasa, di wilayah Kecamatan Cikande tersebut merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk mengecek secara langsung penyaluran KUR di setiap daerah. 

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian tepatnya di Kampung Julang, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

Selain itu kunjungan juga untuk memastikan produktivitas dan ketahanan pangan khususnya padi panen dan kemudian proses penggilingan bisa bergerak dan seperti apa serapan gabah yang ada. 

"Di satu sisi memang kehadiran saya di daerah bersama unsur pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota, adalah untuk memastikan perintah Bapak Presiden untuk membantu para petani melalui KUR berjalan secara optimal,” ujarnya.

Turut hadir mendampingi Mentan RI, Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, perwakilan Pemprov Banten dan unsur Muspida Kabupaten Serang. 

Oleh karena itu, lanjut Syahrul, dalam kunjungannya, pertama untuk memastikan produktivitas, memastikan ketersediaan pangan lebih pada ketersediaan beras di Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Serang. 

“Kedua kita pastikan bahwa penggilingan padi melakukan serapan-serapan gabah untuk produksi menjadi beras, selanjutnya menjadi persiapan untuk dapat di konsumsi masyarakat seluruh daerah yang ada,” terangnya.

Sedangkan yang ketiga kata Syahrul, Presiden Jokowi juga meminta kepada seluruh menteri untuk berada di lapangan khususnya Menteri Pertanian, di dalam perintahnya agar mengecek secara langsung seperti apa penyaluran KUR di setiap daerah. 

“Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada Bupati Serang dan Gubernur Banten untuk bersama-sama terus mendorong agar KUR menjadi kebijakan pemerintah betul-betul dapat diserap oleh masyarakat lebih cepat lagi. Sehingga ekonomi dasar yang ada di semua desa, kecamatan, daerah, sampai provinsi bisa berputar lebih cepat dan memperkuat ekonomi dasar kita khususnya berkat dengan pangan,” paparnya.

Mentan Syahrul juga memaparkan, untuk hari ini khususnya di Kabupaten Serang Kementerian Pertanian menggulirkan dana sebesar Rp1 miliar dengan jumlah total se-Provinsi Banten senilai Rp1,7 triliun untuk KUR Pertanian. 

“Saya berharap serapannya musim tanam dua kali agar bisa lebih cepat,” pesan Syahrul.

Disamping itu, pihaknya berterima kasih kepada Bank BNI yang terus mendampingi Kementan RI dalam penyaluran KUR Pertanian khususnya di Banten yang bisa lebih cepat di gulirkan kepada masyarakat. 

“Bank akan kita maksimalkan seperti arahan Pak Presiden agar ekonomi dasar bisa lebih bergerak maksimal lagi,” tutur Syahrul.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa berharap dengan kehadiran Mentan bisa menjadi motivasi bagi seluruh petani untuk meningkatkan usaha taninya agar menjadi jalan hidup mereka, bukan hanya sekedar untuk makan saja. 

“Karena saya lihat Pak Menteri bukan orang sembarangan dia orang lapangan, dia mengerti tentang psikologi kondisi petani di lapangan, dia turun mengecek secara detail apa yang menjadi kesulitan bagi para petani,” ujarnya.
 
Selain itu juga, untuk memotivasi agar para petani terbuka wawasannya, sehingga bisa memanfaatkan fasilitas yang di siapkan oleh Pemerintah yakni KUR Pertanian dengan suku bunga sangat kecil yakni 6 persen pertahun.

“Kita akan dorong para petani untuk memanfaatkan fasilitas KUR untuk melakukan usaha tani, bagaimana dia beternak ikan, lele, bagaimana dia membuat penggilingan, bagaimana dia berbisnis beras atau apa pun kita ajukan kredit,” kata Pandji.

Terlebih, sebut Wakil Bupati Serang dua periode ini, disampaikan Mentan untuk Provinsi Banten di siapkan sebesar Rp1,7 triliun. Pandji merinci, Rp1,7 triliun jika dibagi delapan kabupaten dan kota paling minimum per kabupaten atau kota sebesar Rp200 miliar. Sedangkan untuk saat ini baru 10 petani yang memperoleh pinjaman KUR Petani dengan total sebesar Rp925 juta. 

“Ada peluang kredit yang bisa kita ambil oleh para petani kita, tadi baru terealisasi Rp925 juta belum satu miliar, masih ada kuota 100 miliar lebih tentunya ini menjadi dorongan kami bagi dinas pertanian untuk memotivasi para petani memanfaatkan fasilitas KUR untuk kegiatan usaha mereka,” ucapnya.

Pandji menjelaskan, bahwa kegiatan usaha tani bukan hanya di sektor tani saja, melainkan sektor produksi saja tetapi dipaska panen. 

“Misalnya model penggilingan, bisnis pupuk, para petani boleh bisnis pupuk. Atau mengembangkan komoditas pertanian punya nilai tinggi, misalnya menanam cabe, bawang, silahkan ajukan kredit,” ajak Pandji. 

Pandji berharap dengan adanya program KUR Pertanian pihaknya meminta agar lebih di permudah persyaratannya sehingga para petani tidak merasa dipersulit. 

“Petani jangankan yang sulit, yang gampang saja bukan tidak mau mengerjakannya. Makanya tolong permudah, lebih mudah lagi agar fasilitas bisa terserap optimal oleh para petani kita,” tuturnya.





 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021