Lebak (ANTARABanten) - Majelis Ulama Indonesia (MUI Kabupaten Lebak menolak konser Lady Gaga tampil di Indonesia, karena bisa mempengaruhi moral bangsa.


"Kami menolak Lady Gaga karena bisa ditiru oleh kaum muda," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Kabupaten Lebak KH Baijuri di Rangkasbitung, Selasa.

Menurut dia, penolakan Lady Gaga itu sebagai langkah preventif moral dan pemerintah, atau kepolisian tidak mengeluarkan izin konser itu.

Begitu pula tontonan dangdut koplo yang tampil seronok dan dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.

Penampilan Lady Gaga, menurut dia, tentu bisa menjadikan inspirasi bagi anak-anak muda.

Apabila, Lady Gaga konser di Indonesia tentu akan berdampak terhadap moral bangsa.

"Saya kira konsumsi suguhan Lady Gaga itu tidak baik, maka sebaiknya tidak digelar," ujarnya.

Selain itu, kata dia, penampilan Lady Gaga bisa membuat orang ingin menumpahkan hasrat birahi, setelah mereka menonton penampilan vulgar itu.

Disamping itu juga dampak konser Lady Gaga akan menimbulkan keamanan.

"Kami tetap menolak Lady Gaga tampil di Indonesia karena bisa mengundang hal-hal yang negatif," katanya.

Pengamat Sosial Politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa Mashiro Rangkasbitung Agus Sutisna menegaskan pihaknya menolak kehadiran artis Lady Gaga tampil di Jakarta karena bisa merusak moral bangsa.

Bahkan, kata dia, penolakan Lady Gaga juga terjadi di negara  Fhilipina, Malaysia, China dan Korea Selatan.

Pelarangan penampilan Lady Gaga juga bukan dari agama Islam saja, tetapi Katholik dan Kristen juga menolak.

"Saya kira Lady Gaga sangat berpotensi merusak secara budaya atau politik, sebaiknya ditolak untuk konser di Indonesia," jelasnya.

Ia menambahkan, penampilan Lady Gaga sangat kontradiktif dengan budaya bangsa, apalagi negara Indonesia berlandaskan Pancasila berketuhanan yang Maha Esa.

"Tontonan atau suguhan Lady Gaga akan merusak anak-anak remaja dengan penampilan seronok itu dan bisa menimbulkan dampak yang jelek," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012