Lebak (ANTARABanten) - Lukisan Baduy "Ngawengkong" karya Dedi dari Sanggar Kreasi Seni Rangkasbitung banyak diminati pengunjung pada pameran Banten Art Festival 2012 Bicara Lewat Karya 20-23 Mei 2012 di Gedung Korpri Kabupaten Lebak, Banten.


Dari 62 lukisan yang dipamerkan, "Ngawengkong" yaitu gambar seorang warga Baduy sedang duduk di jendela paling banyak mendapat perhatian pengunjung, kata Ketua Penyelenggara Uday di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan, para peserta pameran berasal dari Snggar Wadah Kreasi Seni (WKS) Rangkasbitung dan Pandeglang, Sanggar Mas Jong Embun, Serang dan Sanggar Lembedang Art, Cilegon.

Sebagian besar lukisan itu menampilkan karakter realisme dan naturalisme 

"Ngawengkong" menggambarkan kesederhanaan masyarakat suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak yang masih memegang adat tradisi dan  menolak modernisasi yang berperilaku hedoinisme.

Karena itu, kata Uday, hingga kini pemukiman Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak tidak ditemukan televisi, radio, dan kulkas.

Selain itu juga tidak ada infrastuktur jalan, dan penerangan listrik.

Wakil Bupati Lebak juga tertarik dengan lukisan Baduy "Ngawegkong" dan membeli seharga Rp3 juta.

Ia menyebutkan, pameran itu yang kedua kali guna memasyarakatkan seni lukis di Banten.

Saat ini, kata dia, masyarakat Banten umumnya masih belum mencintai maupun menghargai karya seni lukis.

"Kami berharap pameran ini bisa mendongkrak minat masyarakat terhadap karya seni itu," ujarnya.

Sementara itu, Dedi (45), Ketua Sanggar WKS Rangkasbitung mengakui melihat hasil karya seni lukis seniman Banten tentu mereka sangat berpotensi di kancah nasional maupun internasional.

Apalagi, mereka sering tampil pada pameran seni lukis di tingkat nasional, seperti Sanggar Mas Jong Embun dan Lempedang Art.

"Kami merasa bangga terhadap seniman lukis Provinsi Banten, karena mereka hasil karyanya tidak kalah dengan daerah lain," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012