Pandeglang (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada 2011 menerima royalti dari pertambangan emas dan perak sebesar Rp3,2 miliar.


"Kita memperoleh royalti Rp3,2 miliar dari pertambangan emas dan perak yang dilakukan PT Cibaling Sumber Daya (CSD), anak perusahaan PT Aneka Tambang," kata Kepala Bidang Pertambangan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang, Surya Dharmawan di Pandeglang, Selasa.

Menurut dia, royalti tersebut diperoleh dari bagi hasil penjualan emas dan perak. Untuk penjualan emas Pemkab Pandeglang memperoleh bagian 3,75 persen dan perak mendapat 3,25 persen.

Royalti tersebut, kata dia, diserahkan perusahaan pada pemerintah pusat, dan oleh pusat dibagikan serta disalurkan lagi ke daerah dalam bentuk dana perimbangan.

Pembagian royalti pertambangan berdasarkan ketentuan, yakni daerah lokasi tambang mendapat 32 persen, pemerintah provinsi 16 persen, dan pusat 20 persen, dan 32 persen sisanya untuk kabupaten/kota sekitar.

Ia juga menjelaskan, nilai royalti yang diterima sangat tergantung dari produksi tambang dan harga jual di pasaran, jadi bisa saja mengalami kenaikan atau penurunan.

"Jika tahun depan produksi tambangan meningkat dan harga naik, maka royalti yang kita terima akan lebih besar, dan sebeliknya kalau turun dan harga murah royalti berkurang," katanya.

Surya juga menjelaskan, keberadaan perusahaan tersebut selain memberikan pemasukan pada PAD, juga membantu masyarakat setempat, terutama dalam penyediaan lapangan kerja.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menjelaskan, sekitar 80 persen dari karyawan PT CSB merupakan warga Pandegalang, dan 20 persen lainnya dari luar daerah itu.

"Komposisi penerimaan karyawan 80:20 itu merupakan kesepakatan kita dengan pihak menajemen perusahaan, dan ternyata dipenuhi," kata Erwan Kurtubi.

PT CSD, anak perusahaan PT Aneka Tambang mengoperasikan unit pengolahan emas pada lokasi tambang  yang dikuasainya di  Desa Padasuka Mangkualam, Kecamatan Cimanggu, seluas sekitar 7.000 hektare. 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012