Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrieland Development Tbk melalui  PT Graha Multi Insani memulai pembangunan konstruksi proyek kondotel Awana di atas lahan seluas 8.761 meter persegi berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo Yogyakarta.

"Pembangunan konstruksi Awana enam bulan lebih cepat dari jadwal semula," kata Presiden Direktur PT Graha Multi Insani, Agus J. Alwie saat dihubungi, Jumat.

PT Graha Multi Insani merupakan anak usaha PT Bakti Swasakti Utama unit usaha PT Bakrieland Development Tbk yang bergerak di bidang "city propery" dengan proyek perdana di Yogyakarta.

Pembangunan proyek ini ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) yang diselenggarakan di lokasi proyek pada hari Jumat (27/4).

Agus mengatakan, sejak proyek diluncurkan Februari 2012 sudah terjual 50 persen dari 296 unit kondotel. Untuk itu, Bakrie menjanjikan kepada pembeli untuk mengoperasikan proyek ini pada bulan Desember 2013 mendatang.

"Tidak hanya unit kondotel GMI rencananya juga akan memasarkan hunian dalam jumlah terbatas hanya 38 unit saja di lokasi yang sama," ujar dia.

Tingginya minat konsumen membeli unit Awana karena tawaran jaminan pengembalian investasi 20 persen untuk dua tahun pertama, ungkap dia.

Awana juga telah menggandeng operator hotel Aston Internasional untuk mengoperasikan nantinya, kawasan dilengkapi dengan fasilitas ruang pertemuan, kolam renang, coffe shop and longue.

Rencananya hotel akan beroperasi dengan nama Neo Awana Yogyakarta setara dengan hotel bintang tiga plus dengan rate saat awal peluncuran Rp450 ribu semalam, kata Chief Marketing Officer PT Bakrie Swasakti Utama Andre Rizki Makalam.

Andre mengatakan bahwa pihaknya terjun di hotel bintang tiga karena melihat pasar tersebut di Yogyakarta sangat besar.

Bagi masyarakat yang ingin memiliki unit diberikan kemudahan untuk membeli melalui fasilitas   pembayaran tunai, KPA, angsuran 18 bulan dengan menyerahkan uang tanda jadi Rp25 juta.

Harga unit kondotel saat ini sudah sekitar Rp450 sampai Rp500 juta per unit, mengalami kenaikan dibandingkan saat peluncuran dua minggu lalu Rp380 juta.

Andre mengatakan bahwa GMI menargetkan dapat menjual 80 persen unit yang ada pada akhir tahun 2012.

Lebih jauh Agus mengatakan, sesuai kondisi Yogyakarta, hotel setinggi sembilan lantai dirancang tahan gempa sampai dengan kekuatan 9 SR.

"Apabila hotel beroperasi, diharapkan 400 tenaga kerja dapat diserap, sebagian besar berasal dari warga Yogyakarta," kata Agus.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012