Penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) di wilayah Provinsi Banten pada triwulan 1 Tahun 2021 tidak terpengaruh kondisi Pandemi COVID-19 karena besarannya hampir sama dengan sebelum pandemi.
"Realisasi investasi triwulan i Tahun 2021 sekitar Rp14 triliun. Hampir normal seperti sebelum pandemi. Mudah-mudahan triwulan II 2021 juga masih tetap stabil," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, Mahdani di Serang, Rabu.
Baca juga: BPBD Banten waspadai tinggi gelombang selatan Pulau Jawa enam meter
Ia mengatakan, untuk pelaporan realiasai investasi di Banten pada triwulan II Tahun 2021 akan disampaikan pusa pada 25 Juli mendatang karena adanya perpanjangan masa pelaporan dari perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan PPPKM Darurat. Ia bisa memastikan realisasi pada triwulan II 2021 juga sesuai dengan target.
"Memang pada awal 2020 karena pengaruh pandemi realiasi investasi hampir sekitar Rp6 triliun," kata Mahdani.
Ia mengataka, faktor masih tingginya investasi di Banten meskipun ditengah pandemi COVID-19 diantaranya karena adanya kemudahan perijinan, sehingga tidak perlu datang ke kantor PTSP karena bukti perijinan bisa diprint d kantor atau di perusahaan yang mengajukan.
"Karena faktor infrastruktur yang baik, listrik surplus, dukungan kawasan industri apalagi saat ini didukung Waduk Karian dan Sindangheula," kata mahdani.
Investasi yang masuk ke Banten, kata Mahdani, diantaranya bergerak di sektor kawasan industri dan pergudangan, kimia dan kesehatan serta manufakture.
"Umumnya investasi yang masuk di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Kita berharap target investasi Rp63 triliun pada 2021 bisa tercapai," katanya.
Menurut Mahdani, dengan investasi tersebut mampu mengurangi angka pengangguran di Banten karena mampu menyerap sekitar 74 ribu tenaga kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Realisasi investasi triwulan i Tahun 2021 sekitar Rp14 triliun. Hampir normal seperti sebelum pandemi. Mudah-mudahan triwulan II 2021 juga masih tetap stabil," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, Mahdani di Serang, Rabu.
Baca juga: BPBD Banten waspadai tinggi gelombang selatan Pulau Jawa enam meter
Ia mengatakan, untuk pelaporan realiasai investasi di Banten pada triwulan II Tahun 2021 akan disampaikan pusa pada 25 Juli mendatang karena adanya perpanjangan masa pelaporan dari perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan PPPKM Darurat. Ia bisa memastikan realisasi pada triwulan II 2021 juga sesuai dengan target.
"Memang pada awal 2020 karena pengaruh pandemi realiasi investasi hampir sekitar Rp6 triliun," kata Mahdani.
Ia mengataka, faktor masih tingginya investasi di Banten meskipun ditengah pandemi COVID-19 diantaranya karena adanya kemudahan perijinan, sehingga tidak perlu datang ke kantor PTSP karena bukti perijinan bisa diprint d kantor atau di perusahaan yang mengajukan.
"Karena faktor infrastruktur yang baik, listrik surplus, dukungan kawasan industri apalagi saat ini didukung Waduk Karian dan Sindangheula," kata mahdani.
Investasi yang masuk ke Banten, kata Mahdani, diantaranya bergerak di sektor kawasan industri dan pergudangan, kimia dan kesehatan serta manufakture.
"Umumnya investasi yang masuk di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Kita berharap target investasi Rp63 triliun pada 2021 bisa tercapai," katanya.
Menurut Mahdani, dengan investasi tersebut mampu mengurangi angka pengangguran di Banten karena mampu menyerap sekitar 74 ribu tenaga kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021