Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian melakukan monitoring kesehatan hewan kurban sekaligus sosialisasi protokol kesehatan kepada para pedagang hewan kurban di Serang.

Tujuan monitoring untuk menjamin kesehatan hewan ternak kurban dan mencegah masuk menyebarnya Penyakit Hewan Menular (PHM) ke wilayah Provinsi Banten.

Baca juga: Pedagang hewan kurban di Kabupaten Tangerang keluhkan sepinya pembeli

Tim Monitoring Kesehatan Hewan Ternak Kurban Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan kegiatan pemantauan pada sembilan lapak hewan kurban sejak Rabu(7/7) di kawasan Ciruas, Kabupaten Serang. Total ternak yang dimonitor yakni sapi 38 ekor, kerbau 7 ekor, dan domba 234 ekor.

Dalam kegiatan tersebut,Tim Monitoring meminta pedagang memisahkan ternak yang menunjukkan gejala sakit dengan yang sehat.

"Ada 14 ekor domba yang menunjukkan gejala sakit diminta dipisahkan dari ternak yang sehat," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Banten drh. Rina Herviana

Menurutnya, hasil pemantauan tersebut, sembilan ekor domba diketahui menunjukkan gejala sakit mata, dua ekor Orf, dua ekor pink eye, dan satu ekor domba diare.

Dikatakan Rina, pedagang hewan tersebut mengurus rekomendasi pemasukan ternak ke Dinas Pertanian Kabupaten Serang. Dokumen yang dimiliki adalah surat jalan dan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) yang disimpan pemilik.

"Domba didatangkan dari Garut, Majalengka, Dan Purwakarta. Untuk sapi didatangkan dari Semarang dan Boyolali. Sedang kerbau berasal Banten atau lokal," katanya.

Menurutnya, untuk kisaran harga hewan kurban tahun ini, sapi antara Rp21 sampai 28 juta, kerbau antara Rp20 sampai 25 juta dan harga domba antara Rp2,5 sampai 6,5 juta.

Secara umum, ungkap Rina, kondisi lapak hewan kurban cukup memenuhi aspek kesejahteraan hewan. Antara lain : terdapat tenda/terpal, disediakan pakan dan air minum, dan kandang tidak becek.

"Untuk lapak hewan kurban yang telah dilakukan monitoring, ditempel stiker Dinas Pertanian Provinsi Banten dan diberikan stok salep/tetes mata untuk hewan ternak," kata dia.

Dalam kesempatan itu, tim monitoring juga melakukan sosialisasi disiplin protokol kesehatan. Pedagang yang tidak menggunakan masker diberikan masker

"Kita sampaikan agar pedagang menerapkan Protokol Kesehatan di lapak mereka," kata Rina. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021