Serang (ANTARABanten) - Kepolisian Serang menetapkan Zainul (56) guru debus yang menewaskan dua warga Cilincing, Jakarta Utara masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).


"Kami terus melakukan pengejaran dengan membentuk tim buru sergap untuk menangkap Zainul yang kini buron," kata Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Adi Soeseno, di Serang, Jumat.

Ia mengatakan, petugas terus mendatangi tempat-tempat persembunyian tersangka yang diketahui warga Lingkungan Kebanyakan, Kelurahan Sukawana, Kota Serang.       

Polisi terus memburu Zainul sebagai tersangka atas kematian dua pemuda warga Jakarta.

Kedua korban itu berlatih debus ke Zainul, namun saat disiram air raksa (air keras) ke tubuh korban melepuh hingga meninggal.

Kasus pembunuhan itu akan dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

"Korban meninggal mengalami luka bakar hingga mencapai 70 persen," katanya.

Menurut Adi Soeseno, dari pengakuan istri Zainul terungkap bahwa tersangka sudah lama menjalani profesi guru debus atau ilmu kekebalan.

Keempat warga Jakarta yang berguru ilmu kebal ke Zainul memakan korban jiwa.

Keempat warga Cilincing, Jakarta Utara yakni Dedi Supriadi, (26) Andri (26), Rohman Abdulrahman (26) dan Hendro (26).

Namun, Dedi Supriadi dan Andri tewas setelah tubuhnya dibasuh air keras oleh Zainul.

Sedangkan Rohman Abdulrahman mengalami luka bakar pada bagian tangannya dan Hendro selamat karena melarikan diri dan tidak sempat disiram dengan air keras.

Sementara itu, tetangga Zainul mengaku warga tidak mengetahui pekerjaan Zainul karena sehari-hari rumahnya tertutup dan kurang bergaul.

"Saya tidak tahu, pekerjaan Zainul," kata Komarudin (48) warga Lingkungan Kebanyakan, Kelurahan Sukawana, Kota Serang.

Komarudin mengaku, Zainul beserta isterinya warga pindahan yang baru tiga bulan tinggal di kampung itu.

Warga tak mengetahui secara pasti tentang asal-usul Zainul, namun ia hanya pernah mendengar jika tersangka merupakan berasal dari Kelurahan Penancangan, Kota Serang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012