Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia menggelar acara talkshow "Dukungan dan Tantangan Pemerintah dalam Pembangunan Literasi Masyarakat" di ruang serbaguna, lantai 4, Perpusnas RI, Jl. Merdeka Selatan, Rabu 30 Juni 2021. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom bersama Kepala Perpusnas Drs. M. Syarif Bando, M.M., Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV ,Ir. Zanariah, M.Si, dan Duta Baca Indonesia Gol A Gong.

Gol A Gong menyampaikan apresiasinya terhadap perpustakaan di daerah yang sudah direvitalisasi. "Arsitektur dan interior bangunannya sangat menarik, sehingga masyarakat tertarik datang," kata Gong.

Baca juga: Duta Baca Indonesia Dukung Gerakan Literasi di De Durian Park Wonosalam Jombang

Kemudian Gong juga menyampaikan pandangannya terkait SDM di perpustakaan, yang harus lebih banyak mengakomodir pustakawan.

Selain itu Gong juga menyoroti rasio jumlah buku yang ideal untuk dibaca pemustaka. "Tadi Pak Syarif Bando memaparkan, menurut UNESCO idealnya tersedia tiga buku untuk dibaca satu orang, namun menurut penelitian yang dilakukan Perpusnas dalam setiap tahun satu judul buku dibaca 90 orang," katanya.

Maka dalam kesempatan kali itu, Gol A Gong memaparkan salah satu program kerjanya, yaitu  Indonesia Menulis. Ia ingin pemustaka yang datang ke perpustakan dan mendapat manfaat dari buku yang dibacanya menuliskan kisah inspiratifnya. Dengan Indonesia Menulis, kelak karya pemustaka akan mewarnai rak-rak buku di perpustakaan.

Sejauh ini program Indonesia Menulis sudah dipraktikkan pada Mei di Desa Warungbanten, Lebak dan De Durian Park, Jombang saat kunjungan Gol A Gong ke daerah. Rencananya program tersebut akan dirilis pada 8 Juli 2021, dan dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan di 7 kota Lampung saat Safari Literasi Buta Baca Indonesia pada 24-31 Juli 2021.

Syarif Bando mengaminkan, dan mengusulkan kepada para Kepala Daerah agar souvernir seminar berupa plakat diganti dengan buku. "Coba bayangkan, jika setiap Gubernur atau Bupati dan Walikota menuliskan sejarah wilayahnya, kebudayaannya, atau tokoh-tokoh berpengaruh di wilayahnya. Itu akan jadi souvernir yang menarik," tambah Syarif Bando.

Sementara itu Ir. Zanariah berharap dengan adanya talkshow ini peningkatan pemahaman terhadap literasi dapat lebih didalami oleh kepala daerah dan pegiat literasi. “Dan kepada seluruh kepala daerah seluruh Indonesia dan juga ASN di Dinas Perpustakaan untuk mendukung terkait program peningkatan sumber daya manusia melalui literasi dalam pencantuman dokumen perencanaanya dan juga penganggrannya yang lebih baik lagi," katanya.

 

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021