Jakarta (ANTARA News) - American Hardwood Export Council (AHEC) kembali menyelenggarakan kompetisi disain furniture (Indonesia Furniture Design Competition/ IFDC) untuk yang ketiga kalinya menggunakan bahan kayu keras.

"Kompetisi ini mendapat animo besar, sejak IFDC pertama, kedua peminat terus bertambah, bahkan saat ini jumlahnya naik 200 persen dibanding sebelumnya," kata Ketua AHEC, John Chan di Jakarta, Selasa.

John mengharapkan melalui kompetisi akan memberi motivasi dalam merancang interior secara kreatif dan inovatif, memperkaya budaya desain Indonesia, dan mempererat hubungan Indonesia-Amerika di bidang perdagangan.

"Dengan design interior yang kreatif dan inovatif, designer Indonesia bisa menembus pasar furniture internasional yang ketat, dan meningkatkan peluang ekspor furniture," ujar John Chan.

Berdasar data ekspor, Indonesia adalah pasar terbesar kedua Kayu Keras Amerika di Asia Tenggara. Ini membuktikan kayu keras Amerika semakin diminati designer dan industry furniture di Indonesia.

IFDC 3 yang akan digelar dari Desember 2011 sampai Mei 2012 ini bertema  credenza. Tema ini dipilih karena Credenza bisa merefleksikan keindahan Kayu Keras Amerika.

Menurut John Chan, IFDC 3 membidik para designer furniture professional, untuk mendesign credenza berbahan kayu keras Amerika yang inovatif dan kreatif.

Kayu keras Amerika memiliki warna dan serat kayu yang variatif dan unik serta berbeda dengan kayu keras Indonesia.

Kayu keras Amerika yang paling banyak dipesan di Indonesia adalah jenis oak, walnut atau hard maple. John Chan menambahkan, IFDC 3 ini adalah bagian dari komitmen AHEC untuk mempromosikan penggunaan kayu keras Amerika di kalangan designer. Selain di Indonesia, kompetisi serupa juga digelar di beberapa negara lain seperti Cina.

Juri dalam IFDC 3 ini adalah para designer professional dan praktisi industry furniture. Mereka adalah, Michael Bukley (Direktor AHEC Eropa), Joshua M Simanjuntak (Designer), Lea Aviliani Aziz (Designer), Prieyo Pratomo (ASMINDO), Dwight S Kiswandono (Dosen PIKA), dan Egbert Pos (Praktisi Industri).

Joshua M Simanjuntak seorang designer profesional akan bertindak sebagai Ketua Juri mengatakan, kriteria yang dinilai dalam IFDC 3 adalah kreativitas, originalitas, fungsinya, dan mudah dipasarkan. 

"Sebuah design interior selain harus kreatif, juga harus berfungsi dengan baik dan mudah dipasarkan,” ujar Joshua

Pemenang dibagi menjadi beberapa kriteria, dinilai paling Inovatif akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 15 juta Rupiah, sedangkan pemenang Keseluruhan (Overall Winner) akan mendapat uang tunai Rp 20 Juta Rupiah.

Karya pemenang rencananya juga akan dipamerkan di International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2012-2013.

Dewan Eskpor Hardwood Amerika (American Hardwood Export Council) merupakan asosiasi perdagangan internasional terkemuka industri hardwood Amerika Serikat (AS), yang mewakili eksportir, perusahaan hardwood, dan seluruh asosiasi dagang produk kayu keras AS.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011