Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional  Budi Susilo Soepandji mengatakan kondisi kedaulatan energi nasional masih sangat rendah sehingga perlu ada upaya mencari energi terbarukan demi kesejahteraan rakyat.


"Dari beberapa data yang kami peroleh bahwa kondisi energi Indonesia masih rendah," kata Budi Susilo Soepanji dalam Kongres Pekerja & Munas IV Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pertumbuhan konsumsi energi rata-rata sebesar tujuh persen belum diimbangi dengan suplai energi yang cukup.

Dia menambahkan, ketergantungan terhadap energi fosil masih tinggi yakni sebesar 95,21 persen sementara cadangan semakin terbatas.

Pemanfaatan energi terbarukan dan implementasi konservasi energi belum optimal katanya dengan makalah bertajuk "Ketahanan dan Kedaulatan Energi Dalam Perpektif Ketahanan Nasional".

Menurut dia, bahwa indeks pertahanan nasional ditinjau dari variabel ketahanan energi yakni bebas dari ketergantungan dari satu jenis energi, maka perlu harus ada diversifikasi.

Dia mengatakan sedangkan indeks lain bahwa harus bebas dari ketergantungan pada negara lain agar ada penguatan kemampuan nasional.

Sementara itu, mantan anggota DPR RI Permadi mengatakan, sulit bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam menguasai energi untuk kepentingan rakyat, karena kenyataannya dikelola oleh asing.

Padahal, katanya, bahwa pekerja Indonesia termasuk pekerja Pertamina mampu untuk mengelola energi sendiri dan bukan sepenuhnya diberikan kepada orang asing.

"Bagaimana mau jadi tuan rumah, sementara pekerja Pertamina yang handal itu banyak tetapi mereka hanya sebagai penonton," kata Permadi.

Ia mengharapkan agar petinggi Pertamina memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pekerja dan jangan begitu saja mempercayai kepada pihak asing untuk mengelola.

"Bila pengelolaan energi oleh anak bangsa, maka Indonesia memiliki kedaulatan yang utuh dan tidak tergantung kepada pihak asing,"ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011