Pembangunan jalan tol dari Serang hingga Panimbang, Kabupaten Pandeglang seksi 3 ditargetkan selesai dalam dua tahun setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

"Pembangunan seksi 3 membutuhkan anggaran sekitar Rp4,5 triliun, dan target penyelesaian pelaksanaan sekitar dua tahun setelah SPMK," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten Wida Nurfaida saat rapat koordinasi progres pembangunan jalan tol Serang-Pandeglang bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita serta para kontraktor di Pandeglang, Kamis.

Baca juga: Wakil Bupati Pandeglang berharap KUM-ITT Trisaksi dorong penguatan produk lokal

Ia juga menjelaskan, "groundbreaking" pembangunan jalan tol Serang-Panimbang seksi 3 diperkirakan pada akhir Agustus 2021. Tanda tangan kontrak dari November 2020. Karena pembangunan seksi 3 ini menggunakan anggaran pinjaman luar neger jadi prosesnya berbeda dengan anggaran APBN.

"Pengurusan daftar kegiatan dari kami selesai ke Bappenas, sekarang posisinya ada di Kemenkeu untuk loan aplikasi, insya Allah akhir bulan Agustus 2021 sudah pelaksanaan," ungkapnya.

Mengenai pengerjaan seksi 3, menurut dia, dilaksanakan kontraktornya konsorsium yaitu PT Sino, PT Adikarya, dan PT Wijaya Karya.

Dalam pengerjaan tol Serang-Panimbang seksi 3, kata dia,  PT Sino mendapatkan pengerjaan sebanyak 50,5 persen dari total 33 KM. "Sisanya nanti oleh Adikarya dan Wika, pembagiannya nanti kesepakatan dari kontraktor,"ujarnya.

Untuk pembebasan lahan, Wida memastikan saat ini sudah tidak ada permasalahan bahkan mencapai kurang lebih 81 persen. "Untuk lahan TNI yang ada di gombong sudah terselesaikan, begitu juga yang milik perhutani," imbuhnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita, anggota Komisi III DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten Wida Nurfaida saat rapat koordinasi progres pembangunan jalan tol Serang-Pandeglang. (Foto Antara/Rangga Eka Putra)


Bupati Pandeglang, Banten Irna Narulita menyatakan keberadaan akses jalan tol Serang-Panimbang akan mendorong kemajuan daerah tersebut.

"Investor yang akan datang sangat bergantung kepada aksesbilitas. Mereka (pengusaha) tidak mau ke Pandeglang karena tidak ada akses jalan tol, sedangkan Pandeglang butuh investasi untuk kemandirian fiskal, saya harap pembangunan tol Serang-Panimbang ini berjalan lancar," katanya.

Irna berharap dalam proses pembangunan tol Serang-Panimbang, Kabupaten Pandeglang  tidak ada oknum yang menghambat pelaksanaannya. Sebab, akses bilitas ini untuk kepentingan seluruh rakyat masyarakat daerah ini.

"Jangan sampai ada yang mengganggu karena dampaknya untuk Banten Selatan. Tidak ada aksesbilitas, tidak ada swasta masuk, saat ini cuma ada 45 investor yang eksisting," ujarnya.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan akan berkordinasi dengan Kementrian PUPR guna percepatan pembangunan tol Serang-Panimbang seksi 3.

"Jalan tol sangat diharapkan untuk kemajuan ekonomi. Pembangunan harus selesai, kualitas harus bagus, saya harap berjalan lancar sesuai harapan, dan tidak ada oknum yang mengganggu," ujarnya.

Seperti diketahui, pengerjaan tol Serang-Panimbang dibagi dalam tiga seksi sepanjang 83,67 kilometer. Seksi 1 yaitu Serang hingga Rangkasbitung sekitar 26,5 kilometer. Seksi 2 dari Rangkasbitung hingga Cileles sepanjang 24,1 kilometer dan seksi 3 dari Cileles hingga Panimbang sepanjang 33 kilometer.

Tol dilengkapi dengan tujuh interkoneksi simpang susun. Ketujuh akses itu terdiri atas simpang susun Petir, Cikeusal, Rangkasbitung, Cikulur, Bojong, Cileles dan Pagelaran.


 

Pewarta: Rangga Eka Putra

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021