Pandeglang (ANTARABanten) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Pandeglang siap melaksanakan mediasi untuk menyelesaikan konflik antara manajemen PT Asli Prima Inti Karya (APIK) dengan karyawannya.


"Kalau memang dibutuhkan kami siap menggelar mediasi, tapi sampai sekarang belum ada pihak manapun yang mengajukan permohonan mediasi itu," kata Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakertransos Pandeglang Pepi Purnawarna di Pandeglang, Rabu.

Sesuai dengan UU No 2 tahun 2004 pelaksanaan mediasi harus ada permohonan dari para pihak yang bersengketa.

"Mediasi bisa dilaksanakan, dan kami dari pemerintah bisa menjadi mediatornya, tapi harus ada permohonan dulu dari para pihak yang bersengketa," katanya.

PT APIK, sebuah perusahaan otobus, tidak mempekerjaan sopir terkait aksi mogok kerja yang dilakukan para awak bus itu, beberapa waktu lalu.

"Sekitar 20 orang sopir bus, tidak lagi dipekerjakan oleh PT APIK, dan tindakan itu merupakan buntut dari mogok kerja yang dilakukan awak bus beberapa waktu lalu," kata kuasa hukum para sopir Agus Ruhban.

Menurut dia, para sopir sebenarnya telah menghentikan aksi mogok kerja, namun ketika mereka hendak bekerja, ternyata pihak menajemen PT APIK tidak mau lagi menerimanya.

Terkait dengan pemecatan itu, ia menilai, merupakan tindakan tidak manusiawi dan jelas merupakan pelanggaran terhadap UU tentang Ketenagakerjaan, karena dilakukan secara sepihak.

"Ini sangat aneh, setelah aksi mogok kerja selesai, kenapa perusahaan sekonyong-konyong tanpa alasan yang jelas tidak lagi memperkerjakan para awak angkutan itu," katanya.

Ia juga menilai permasalahan yang terjadi antara menajemen PT APIK dengan karyawannya itu, bukan merupakan perselisihan kerja, namun sebuah pelanggaran UU yang dilakukan pihak perusahaan.

Agus, juga menyayangkan belum dilaksanakannya mediasi oleh Disnakertransos setempat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kalau Disnakertransos langsung menggelar mediasi, saya kira permasalahannya tidak akan berkepanjangan seperti sekarang ini," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011