Delapan kabupaten/kota di Banten kembali menjadi zona oranye atau zona resiko sedang penyebaran COVID-19, seiring terus bertambahnya kasus konfirmasi COVID-19 di Banten.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti di Serang, Banten, Selasa, mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 usai libur Lebaran di Banten, didominasi oleh klaster keluarga.

Baca juga: Wapres tinjau vaksinasi COVID-19 di Tangsel Banten

"Ya semua daerah masuk zona oranye. Kenaikan kasus masih didominasi oleh klaster keluarga," kata Ati Pramudji Hastuti.

Ia mengatakan, saat ini ruang perawatan ICU di Banten dari kapasitas 273 tempat tidur, sudah terpakai 167 dan masih tersisa 106 tempat tidur.

Kemudian ruang atau tempat Isolasi jumlah kapasitas yang disiapkan sebanyak 3.371 kamar, yang sudah terpakai 2.321 kamar dan tersisa 1.050 kamar isolasi.

Ati yang juga juru bicara satgas COVID-19 Provinsi Banten mengatakan, upaya yang saat ini dilakukan yakni untuk satgas preventif dan kuratif dari kesehatan meningkatkan 3 T (tracing, testing dan treatment). Kemudian mempercepat pelaksanaan kegiatan vaksinasi dan menyiapkan tambahan kapasitas fasilitas perawatan COVID-19 khususnya ICU COVID-19.

"Penerapan prokes di masyarakat sudah kendor," kata Ati.

Sehingga tim perubahan prilaku dan penegakan disiplin prokes harus kembali digencarkan.

Sehari sebelumnya di Banten masih ada tiga dari delapan daerah yang masih berstatus zona kuning atau resiko rendah penyebaran COVID-19. Sedangkan lima daerah lainnya masuk zona oranye. 
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021