Tangerang, (ANTARABanten) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, mengerahkan tidak kurang dari 28 dokter hewan untuk memeriksa hewan-hewan kurban di wilayah kerjanya.

"Ada 28 dokter hewan yang sudah disiapkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Tangerang Selatan Mursan Sobari di Tangerang, Senin.

Mursan mengatakan, 28 dokter hewan tersebut nantinya akan dibagi tugas untuk melakukan pemeriksaan di setiap kecamatannya.

Untuk satu kecamatan, nantinya akan ada satu tim yang terdiri dari empat dokter hewan. Sementara di Kota Tangerang Selatan terdapat tujuh kecamatan.

Kemudian, dokter hewan tersebut nantinya akan mulai melakukan pemeriksaan tiga hari jelang perayaan Idul Adha yang dilaksanakan pada hari Minggu (6/11).

"Tiga hari sebelum pelaksanaan Idul Adha, nantinya dokter hewan tersebut akan melakukan pengecekan ke penjualan hewan kurban," katanya.

Mengenai jenis pemeriksaannya sendiri, Mursan mengatakan bila pihaknya akan mengambil sampel darah dan air liur dari setiap hewan untuk dilakukan tes.

Bila dalam pemeriksaan tersebut nantinya, petugas menemukan adanya hewan yang menderita sakit seperti antraks dan lainnya, maka Pemkot akan meminta kepada penjual untuk tidak menjualnya.

"Bila ada hewan yang sakit, maka langsung dipisahkan dari hewan lainnya agar tidak menular ke yang lainnya," katanya.

Sementara itu, Medik Veteriner Pos Pemeriksaan Kesehatan Hewan (Check Point) Cilenggang, Balai Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Provinsi Banten,
Provinsi Banten, Jajang Deni, mengatakan jumlah hewan kurban yang masuk ke Tangerang, Banten, mengalami peningkatan setiap harinya. Dalam sehari sudah ada 30 kali pengiriman hewan kurban yang tercatat dalam check point.

Jajang Deni menuturkan, tujuan distribusi yang paling banyak yakni ke Tangerang dan Jakarta. Adapun asal pengiriman yaitu dari Bogor.

Kemudian, pihaknya juga akan melakukan peningkatan pengawasan terhadap hewan kurban yang menderita endemis antrax.   

Selain itu lanjut Jajang juga pemeriksaan untuk mencegah masuknya hewan ternak yang terkena penyakit Bruselosis.     
"Itu penyakit menular pada Sapi. maka kami akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011