Tangerang (ANTARABanten) - Kebakaran sejumlah pabrik dan pergudangan di Kabupaten Tangerang, Banten, dominan akibat api yang datang dari hubungan arus pendek listrik sehingga cepat menjalar ke tempat lain.


"Penyebab kebakaran pabrik karena api yang berasal dari hubungan arus pendek sehingga cepat menyambar," kata Kepala Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Pemkab Tangerang, Arsyad Husein, Kamis.

Arsyad Husein mengatakan masalah itu terkait kebakaran yang menimpa pabrik dan pergudangan di wilayah ini selama tahun 2009 sebanyak 85 kasus dan tahun 2010 meningkat menjadi 87 kasus.

Namun lebih dari 60 persen kasus kebakaran itu karena api yang berasal dari hubungan arus pendek listrik dan selebihnya akibat kelalaian pemilik perusahaan.

Walau begitu, pengelola pabrik hanya mengandalkan petugas pemadam kebakaran bila perusahaannya dilalap si jago merah.

Arsyad menambahkan selayaknya pengusaha memiliki hidran dan minimal pemadam api dalam ukuran biasa sebagai langkah awal antisipasi.

Bahkan ada faktor lain antisipasi kebakaran karena pimpinan pabrik tidak menyediakan sarana maupun prasarana peralatan agar api dapat dipadamkan dengan segera.

Sebagai contoh, katanya, bila pimpinan pabrik itu menyediakan hidran air maka api yang semula kecil dapat diantisipasi agar tidak menjalar ke lokasi lain.             

Walau begitu, pemilik pabrik terkadang menanggap remeh masalah kebakaran di perusahaannya, tapi ketika ada kejadian maka langsung panik.

Arsyad mengatakan, sebagai contoh kejadian di salah satu pabrik di Kecamatan Curug, bahwa api sebenarnya dapat diatasi agar tidak membesar, tapi karena tidak adanya peralatan pemusnah api maka akhirnya sulit dipadamkan.

Masalah serupa, katanya, kebakaran di kawasan pergudangan Kecamatan Kosambi, yang berbatasan langsung dengan Jakarta Barat dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dapat dipadamkan bila pengelola memiliki hidran air.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011