Lebak (ANTARABanten) - Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal Dinas Pendidikan Provinsi Banten Junaedi mengatakan, lembaga kursus dan pelatihan di Kabupaten Lebak harus menciptakan tenaga terampil sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
"Kami berharap Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) benar-benar bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," kata Junaedi saat membuka pelatihan keterampilan program kecakapan hidup di Rangkasbitung, Selasa.
Ia mengatakan, keberadaan LKP sangat diperlukan masyarakat, selain bisa mencetak tenaga terampil juga dapat menciptakan jiwa wirausaha.
Jumlah LKP di Kabupaten Lebak cukup bagus karena tahun ke tahun meningkat.
Saat ini, kata dia, peserta LKP yang mendapat pelatihan kecakapan hidup sebanyak 13 pengelola.
Mereka terdiri dari LKP La Mode, Anggi, Carel, Plamboyan, CAI, Cantika, Cahaya Muthiara, dan LKP Jakarta Croos.
LKP tersebut bergerak di bidang tata rias kecantikan, tata boga dan keterampilan lainnya.
Pemerintah sangat terbantu dengan adanya LKP, karena bisa memberikan pelatihan tergadap warga kurang mampu, remaja putus sekolah, ibu rumah tangga, dan pelajar serta mahasiswa.
"Kami akan memberikan bantuan bagi LKP yang menyelenggarakan kegiatan ketrampilan," ujarnya.
Menurut dia, peserta LKP yang mengikuti program kecakapan hidup tentu harus memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya mereka mengajukan proposal dan memiliki akreditasi.
Selain itu juga Dinas Pendidikan Propinsi Banten membentuk tim verifikasi dan tim visitasi untuk menentukan layak dan tidaknya LKP yang diajukan.
"Kami memberikan bantuan itu dilakukan secara selektif dan verifikasi keberadaan LKP yang ikut kegiatan program 2011 ini," katanya.
Ketua panitia penyelenggara pelatihan, Eka mengatakan pihaknya berharap kegiatan pelatihan program kecakapan hidup dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta.
"Kami akan membantu pemerintah dalam melaksanakan kecakapan hidup bagi warga Lebak," katanya.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011