Forum Pelestari Terumbu Karang Banten (F-PTK) Banten bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait program pelestarian terumbu karang sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal (mulok).

Kegiatan penandatanganan kerja sama, Selasa, dihadiri sejumlah elmen masyarakat, organisasi dan perwakilan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni dari Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Labuan, Banten.

Baca juga: Pemkab Pandeglang terima hibah BMN dari Kementerian PUPR

Kordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna mengatakan tujuan dari dilakukannya kerja sama itu yakni untuk menumbuhkan karakter siswa, atau generasi muda lebih memahami terumbu karang, baik manfaat maupun jenis-jenisnya, selain untuk menumbuhkan keperdulian terhadap lingkungan pesisir.

"Ini adalah kegiatan yang menurut kami harus segera kita mulai dari sekarang, sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, akibat ketidakpedulian kita terhadap kondisi terumbu karang. Maka itulah, mari kita tanamkan keperdulian lingkungan pesisir, maupun terhadap kondisi terumbu karang ini sejak dini, yang kita mulai dari sekolah-sekolah," ungkap Nurwarta.

Kepala Dindikbud Pandeglang, Taufik Hidayat menyambut positif atas rencana dan kegiatan yang di gagas oleh F-PTK Banten tersebut, bahkan pihaknya siap bersinergi dengan F-PTK dalam upaya penerapan Ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang berada di bawah binaan Dindikbud.

"Saya secara pribadi maupun secara lembaga sangat sepakat dan setuju adanya program pelestarian terumbu karang ini, sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler yang sangat sarat akan muatan lokal. Karena sebagian wilayah Pandeglang ini, adalah wilayah pesisir, jadi ini adalah bagian dari sebuah upaya untuk dapat menumbuhkan rasa perduli terhadap lingkungan pesisir, yang ditanamkan sejak dini," katanya.

Sementara itu, perwakilan dari Loka PSPL Labuan, Javier Cezalipi mengatakan, bahwa pelestarian terumbu karang perlu dikenalkan sejak dini mengingat kondisi terumbu karang di wilayah pesisir Pandeglang, sudah sangat memprihatinkan.

Hal itu menurutnya, diakibatkan oleh bencana alam tahun 2018, maupun akibat hal-hal lainnya, termasuk prilaku manusia.

"Pelajar sebagai salah satu sumber daya manusia yang memiliki semangat tinggi perlu dilibatkan, seperti hal nya melalui program muatan lokal di sekolah-sekolah ini," katanya.

Ia menyatakan sangat mendukung program kurikulum muatan lokal pelestarian terumbu karang, sehingga ke depannya perlu disiapkan modul dan media pembelajaran audio visual agar pelajar dapat secara aktif dapat memahami materi muatan lokal tersebut.
 

Pewarta: Rangga Eka Putra

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021