Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, mengungkapkan jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sejak Januari hingga Agustus 2011 mencapai 37.000 orang.

Dokter Tulus dari Bagian Surveilance dan Imunisasi Dinkes Tangsel di Tangerang, Rabu, selama musim kemarau, penyakit ISPA mulai menyerang warga.

Adapun untuk klasifikasi penderita ISPA tergolong merata yakni mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

Peningkatan penyakit ISPA disebabkan karena kemarau panjang yang berdampak pada meningkatnya volume debu di Tangsel.

Selain itu pola hidup masyarakat yang kurang sehat juga menjadi faktor berkembangnya penyakit ini, ditambah lagi dengan cuaca panas.

"Masyarakat kerap mengonsumsi minuman dingin sehingga menimbulkan radang tenggorokan dan menjadi penyebab sakit ISPA," katanya.

Dinkes telah berupaya dengan terus melakukan pengecekan di lapangan serta menambah jumlah obat-obatan di setiap Puskesmas.

Meski demikian, ia menjamin stok obat ISPA di Tangsel aman. 
"Setiap Puskesmas mendapat setidaknya dua kotak antivirus. Namun jumlah ini tidak menentu, karena disesuaikan dengan kebutuhan," katanya.

Adapun gejala ISPA adalah batuk, pilek radang tenggorokan hingga demam.

Jika sudah sampai tahap demam, menurut Tulus, harus segera mendapatkan penanganan khusus apakah itu penyebabnya virus atau buka.

Tulus mengimbau masyarakat menjaga pola hidup sehat.

Ia khawatir akan menyusul penyakit lainnya seperti berkembangnya lalat dan nyamuk yang bisa mengakibatkan sakit diare hingga DBD.

"Termasuk juga di sekolah di mana banyak anak-anak yang gemar jajan sembarangan, kami terus melakukan pembinaan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011