Fokus dan perhatian PT Pertamina (Persero) kepada mitra binaannya dimasa pandemi COVID-19 tidak ada hentinya. Melalui Program Kemitraan, pembinaan terus berjalan secara langsung maupun daring. 

Upaya ini bak tongkat estafet, di mana manfaatnya juga dapat dirasakan oleh orang-orang yang berada di bawah naungan UKM binaan Pertamina.

Manfaat inilah yang juga dirasakan oleh Yana Suryana, pemilik usaha Yansurbaby yang memproduksi aneka baju bayi yang banyak mengalami pasang surut dalam menjalani bisnisnya. 

Baca juga: Pertamina Jamin Pasokan LPG Bandung Raya dan Priangan Timur Aman Jelang Idul Fitri

Sejak didirikan pada tahun 1992 silam, usahanya telah mengalami 3 kali masa krisis ekonomi yakni pada  1998, 2008, dan 2020 lalu.

“Krisis pada tahun 2020 lalu akibat pandemi COVID-19 paling berpengaruh pada usaha saya,  bahkan sampai sempat vakum produksi selama 3 bulan. Alhamdulillah, ada pinjaman modal usaha dari Pertamina. Akhirnya usaha saya bisa bangkit lagi,” paparnya.

Dengan semangat berbisnis dan komitmennya untuk dapat menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat, Yana pelan tapi pasti membangun kembali usahanya. 

Selain pinjaman modal usaha, Pertamina juga memberikan banyak pendampingan dan pelatihan terkait pemasaran produk. 

“Ilmu yang saya dapat langsung diaplikasikan dan dampaknya cukup besar, usaha saya mulai stabil kembali,” imbuhnya.

Kini, usaha yang berbasis di Jalan Slamet 2 No 36 Kota Bandung ini banyak mengalami perubahan positif. 

Dimulai dari kapasitas produksi baju bayinya yang meningkat hingga 150 persen, yang semula 1000 lusin per bulan kini bisa mencapai 2500 lusin setiap bulan. 

Untuk bisa memproduksi dengan jumlah tersebut, Yana memberdayakan 16 orang yang mayoritas ibu rumah tangga untuk membantunya.

Dalam memproduksi baju bayi, Yana sangat memperhatikan kualitasnya. 

“Produk kami terbuat dari bahan yang telah diuji oleh BSN dan telah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pakaian bayi sehingga nyaman dan aman bagi buah hati anda” katanya. 

Hal ini sebanding dengan omzet yang didapatkan Yana setiap bulannya yakni sekitar Rp175 juta.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengapresiasi langkah yang dilakukan Yana. 

Menurutnya, butuh kolaborasi banyak pihak agar dapat menemukan jalan keluar jadi kesulitan ekonomi di masa pandemi ini. Termasuk kiprah UKM itu sendiri. 

”UKM pasti punya pekerja dan keluarga yang harus mereka nafkahi. Sehingga penting untuk memberi perhatian pada UKM-UKM agar terus tumbuh dan berkembang yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan,” kata Eko.

Menurut Eko, melalui Program Kemitraan ini Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda perekonomian masyarakat, khususnya dunia usaha kecil dan menengah. 

Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. 

Selain itu juga sebagai implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs poin ke-8, yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. 

Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mita binaan Pertamina dapat dilihat pada https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan.
 
Kapasitas produksi baju bayi milik Yana meningkat hingga 150 persen setelah mendapatkan Program Kemitraan dari Pertamina. ANTARA/Istimewa.




 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Lukman Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021