Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kampung Tangguh Jaya di Kelurahan Bojong Nangka, Perumahan Sasana Indah RW 15, Kecamatan Kelapa dua, Kabupaten Tangerang, Banten, mewajibkan warganya yang baru kembali mudik untuk menjalani tes usap antigen.
Hal itu dilakukan untuk memastikan masyarakat yang kembali dari kampung halaman tidak membawa virus corona yang membahayakan, kata Ketua RW 15 Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Toto di Tangerang, Rabu.
Baca juga: DLHK Kabupaten Tangerang dorong sektor pengelolaan sampah untuk perkuat ekonomi
"Kami sudah membuat SOP untuk warga kita yang melaksanakan mudik lebaran. Jadi kita akan data untuk memudahkan dalam pengawasanya," katanya.
Ia mengatakan terdapat 75 orang warganya yang melakukan perjalanan mudik ke wilayah Jawa Tengah, namun hingga kini baru 5 orang yang baru kembali.
"Mereka berangkat ada yang pakai mobil pribadi, ada juga pakai kendaraan umum seperti bus. Tujuannya ke Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan. Jadi banyaknya ke arah Jawa," katanya.
Ia menjelaskan bahwa warganya yang telah melakukan perjalanan mudik itu telah mengantongi izin dari pengurus RW setempat, untuk meminta pengantar surat izin keluar masuk (SIKM) sebagai salah satu syaratnya.
"Bahkan kita dari tim membuat list. Kita juga buat akun zoom meeting, tujuanya untuk berkomunikasi dengan warga yang mudik. Seperti menanyakan sudah sampai di mana, kapan pulang dan sebagainya," jelasnya.
Seperti Vera (56) warga RW 15 Perumahan Dasana Indah yang baru tiba mudik lebaran dari Solo mengaku, bahwa dirinya tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan oleh pemerintah selama melakukan perjalanan.
"Sebenarnya kita ikut aturan pemerintah enggak boleh mudik, tapi ini mendesak jadi kami harus pulang ke Solo pas hari lebarannya. Dari sini sebelum berangkat kita sudah di swab semua, jadi kita lapor lagi dan kita harus mengikuti protokol kesehatan dan hari ini kita swab mudah-mudahan negatif," katanya.
Ia juga sepakat bila langkah yang di ambil oleh Satgas penanganan COVID-19 RW 15 untuk mewajibkan tes usap antigen kepada warga yang melakukan perjalanan mudik.
"Oh saya sangat setuju dong, karena baik untuk kita baik untuk orang lain," kata Vera.
Sementara itu Camat Kelapa Dua, Prima Saras Puspa mengaku bahwa sebelumnya pihaknya sudah memberikan imbauan kepada warga yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2021.
Menurutnya, imbauan yang disampaikan tersebut bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kabupaten Tangerang khususnya di wilayah Kecamatan Kelapa Dua.
"Kami sudah imbau yang mudik, yang akan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Baik RT/RW itu harus ada tes usap antigen mandiri. Jadi mereka melaporkan ke pihak RT RW," kata dia.
Sementara itu, dari hasil tes swab antigen terhadap lima keluarga yang kembali itu dinyatakan negatif COVID. Namun meski hasilnya negatif, dari semua keluarga diminta untuk melaksanakan isolasi mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Hal itu dilakukan untuk memastikan masyarakat yang kembali dari kampung halaman tidak membawa virus corona yang membahayakan, kata Ketua RW 15 Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Toto di Tangerang, Rabu.
Baca juga: DLHK Kabupaten Tangerang dorong sektor pengelolaan sampah untuk perkuat ekonomi
"Kami sudah membuat SOP untuk warga kita yang melaksanakan mudik lebaran. Jadi kita akan data untuk memudahkan dalam pengawasanya," katanya.
Ia mengatakan terdapat 75 orang warganya yang melakukan perjalanan mudik ke wilayah Jawa Tengah, namun hingga kini baru 5 orang yang baru kembali.
"Mereka berangkat ada yang pakai mobil pribadi, ada juga pakai kendaraan umum seperti bus. Tujuannya ke Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan. Jadi banyaknya ke arah Jawa," katanya.
Ia menjelaskan bahwa warganya yang telah melakukan perjalanan mudik itu telah mengantongi izin dari pengurus RW setempat, untuk meminta pengantar surat izin keluar masuk (SIKM) sebagai salah satu syaratnya.
"Bahkan kita dari tim membuat list. Kita juga buat akun zoom meeting, tujuanya untuk berkomunikasi dengan warga yang mudik. Seperti menanyakan sudah sampai di mana, kapan pulang dan sebagainya," jelasnya.
Seperti Vera (56) warga RW 15 Perumahan Dasana Indah yang baru tiba mudik lebaran dari Solo mengaku, bahwa dirinya tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan oleh pemerintah selama melakukan perjalanan.
"Sebenarnya kita ikut aturan pemerintah enggak boleh mudik, tapi ini mendesak jadi kami harus pulang ke Solo pas hari lebarannya. Dari sini sebelum berangkat kita sudah di swab semua, jadi kita lapor lagi dan kita harus mengikuti protokol kesehatan dan hari ini kita swab mudah-mudahan negatif," katanya.
Ia juga sepakat bila langkah yang di ambil oleh Satgas penanganan COVID-19 RW 15 untuk mewajibkan tes usap antigen kepada warga yang melakukan perjalanan mudik.
"Oh saya sangat setuju dong, karena baik untuk kita baik untuk orang lain," kata Vera.
Sementara itu Camat Kelapa Dua, Prima Saras Puspa mengaku bahwa sebelumnya pihaknya sudah memberikan imbauan kepada warga yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2021.
Menurutnya, imbauan yang disampaikan tersebut bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kabupaten Tangerang khususnya di wilayah Kecamatan Kelapa Dua.
"Kami sudah imbau yang mudik, yang akan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Baik RT/RW itu harus ada tes usap antigen mandiri. Jadi mereka melaporkan ke pihak RT RW," kata dia.
Sementara itu, dari hasil tes swab antigen terhadap lima keluarga yang kembali itu dinyatakan negatif COVID. Namun meski hasilnya negatif, dari semua keluarga diminta untuk melaksanakan isolasi mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021