Tangerang, (ANTARABanten) - Aparat Polres Metro Kabupaten Tangerang, Banten, menyelidiki kasus keracunan ratusan buruh pabrik sepatu PT KMK Global Sport di Kecamatan Cikupa setelah menyantap makanan yang disediakan petugas perusahaan itu.

"Kami menyelidiki apa penyebab keracunan para buruh itu, apakah ada unsur disengaja atau tidak," kata Kapolres Metro Kabupaten Tangerang Kombes Pol Wahyu Widada dihubungi Selasa.

Dia mengatakan untuk mengetahui apa penyebab keracunan itu telah melakukan koordinasi dengan aparat Dinas Kesehatan Pemkab Tangerang.

Pernyataan Kombes Wahyu Widada itu terkait ratusan buruh PT KMK keracunan Senin (18/7) setelah menyantap hidangan yang disediakan karyawan perusahaan itu.

Setelah makan, para karyawan itu merasakan pusing dan muntah maka langsung dilarikan ke klinik kesehatan terdekat.

Namun klinik kesehatan setempat tak mampu menampung dan akhirnya sebagian buruh dilarikan ke RSU Usada Insani di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Akibat banyaknya buruh yang keracunan, maka akhirnya mendapatkan perawatan berbagai rumah sakit seperti RS Siloam, RS Qadar, RS Sari Asih dan RS Tiara Cikupa.

Bahkan karyawan yang tidak keracunan kewalahan membawa temannya ke berbagai rumah sakit termasuk klinik dan Puskesmas terdekat.

Beberapa jam setelah berada di berbagai RS itu maka karyawan perusahaan yang berada di kawasan Cikupa Mas Desa Bunder, Kecamatan Cikupa tersebut diperkenankan pulang oleh petugas medis.

Bahkan tidak ditemukan adanya buruh yang meninggal dunia akibat keracunan tersebut, tapi belasan diantaranya masih dirawat di RS menunggu pemulihan kesehatan mereka.

Menurut Wahyu, pihaknya belum mendapatkan laporan dari aparat dinas kesehatan setempat penyebab keracunan itu.

Wahyu berharap agar karyawan yang menyediakan makanan itu lebih hati-hati dalam menyajikan makanan kepada buruh sehingga tidak terulang kembali.

Sebelumnya, ratusan buruh PT Shahyang Ju FU di Desa Bunder, Kecamatan Cikupa, juga mengalami nasib yang sama karena ratusan buruh keracunan setelah menyantap makanan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011